Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Sosis Berujung Gagal Jantung

Riset selama 12 tahun menemukan bahaya memakan daging olahan bagi jantung.

17 Juni 2014 | 00.00 WIB

Sosis Berujung Gagal Jantung
Perbesar
Sosis Berujung Gagal Jantung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Riset selama 12 tahun yang dimuat dalam jurnal Asosiasi Jantung Amerika edisi 12 Juni 2014 menjadi peringatan bagi orang yang gemar memakan daging merah olahan. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi daging olahan meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian.

"Daging segar umumnya bebas dari zat aditif makanan dan tingkat sodiumnya rendah," kata Alicja Wolk, profesor dari Institute of Environmental Medicine di Karolinska Institutet, Stockholm, Swedia.

Produk daging merah olahan beredar di pasar dalam bentuk sosis, lembaran daging, atau dalam kemasan khusus. Ketika dibuat, daging itu diawetkan terlebih dulu melalui proses pengasapan, pengasinan, atau penambahan bahan kimia pengawet. Zat lainnya adalah sodium, nitrat, fosfat, dan zat aditif lain. Daging asap dan panggang juga mengandung polutan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) yang berbahaya bagi jantung.

Untuk mengetahui pengaruh daging merah olahan, para peneliti melakukan riset selama 12 tahun sejak 1998, yang melibatkan 37.035 pria berusia 45-79 tahun. Para partisipan itu tidak memiliki sejarah penyakit jantung atau kanker.

Mereka mengisi kuesioner tentang asupan makanan dan gaya hidup serta 96 item diet yang dilakukan. Pertanyaan tentang daging olahan difokuskan pada sosis, daging beku, dan hati. Peneliti terus memantau mereka hingga akhir studi pada 2010.

Hasil studi ini selaras dengan temuan Physicians 'Health Study. Berdasarkan temuan itu, laki-laki yang memakan daging merah olahan memiliki risiko 24 persen lebih tinggi mengalami gagal jantung ketimbang mereka yang sedikit memakannya.

Joanna Kaluza, asisten profesor dari Department of Human Nutrition, Warsaw University of Life Sciences, Polandia, berpendapat, menghindari daging merah olahan bisa mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

Membatasi konsumsi daging merah olahan hanya satu atau dua kali per minggu juga bisa memperkecil risiko serangan jantung. "Perbanyak makan buah, sayuran, produk gandum, kacang, dan ikan," kata Kaluza. Para peneliti berharap menemukan korelasi yang sama dalam penelitian dengan responden kaum wanita.

Memang, hampir 6 juta orang Amerika mengalami gagal jantung dan sekitar 50 persen meninggal setelah lima tahun dari diagnosis. Biaya berobat dan hilangnya produktivitas karena gagal jantung diperkirakan bernilai US$ 34 miliar setiap tahunnya. AHA | SCIENCEDAILY |


Setelah 12 tahun, peneliti menemukan:
a.Ada 2.891 pria yang didiagnosis menderita kegagalan jantung, 266 di antaranya meninggal dunia.
b.Partisipan yang mengkonsumsi 75 gram atau lebih daging merah olahan dalam sehari punya risiko 28 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung dibanding mereka yang memakan sekitar 25 gram atau kurang.
c. Mereka yang memakan daging olahan punya risiko dua kali lipat lebih besar meninggal akibat serangan jantung.
d.Setiap penambahan 50 gram daging merah olahan per hari, risiko serangan jantung naik 8 persen dan potensi kematian meningkat 38 persen.
e.Adapun tingkat risiko serangan jantung dalam kelompok yang memakan daging segar tidak meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus