Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX untuk kedua kalinya menunda peluncuran roketnya yang akan membawa moon lander asal Jepang, Hakuto-R. Penundaannya yang terkini dilakukan dari jadwal Kamis 1 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Hakuto-R milik startup ispace yang berbasis di Tokyo, Roket Falcon 9 SpaceX juga rencananya mengangkut satelit jenis cubesat Lunar Flashlight kepunyaan NASA. Adapun situs peluncuran adalah Stasiun Angkatan Luar Angkasa AS di Cape Canaveral, Florida.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SpaceX mengumumkan kabar penundaan tersebut pada akun resmi di Twitter pada Rabu malam waktu Amerika. “Setelah inspeksi lebih lanjut dari kendaraan peluncuran dan peninjauan data, kami mundur dari peluncuran HAKUTO-R Mission 1 @ ispace_inc besok; tanggal peluncuran target baru akan dibagikan setelah dikonfirmasi,” bunyi pengumuman saat itu.
Sebelumnya, penundaan juga sudah terjadi dari jadwal seharusnya pada Rabu pagi, 30 November 2022. Tetapi, SpaceX menundanya sehari, "untuk memungkinkan pembayaran pra-penerbangan tambahan."
Roket Falcon 9 yang akan digunakan nanti akan menjalani misinya yang kelima saat berhasil meluncur nanti. Sebanyak empat kali misi penerbanga sebelumnya dijalani sejak Juni lalu. Dia antara lain tiga kali mengantar satelit internet Starlink milik SpaceX ke orbit.
Sedangkan Hakuto-R rencananya akan memulai perjalanan sekitar empat bulan ke Bulan. Jika kemudian berhasil mendarat, Hakuto-R yang membawa padanya robot penjelajah dari Uni Emirat Arab, Rashid, akan menjadikan Jepang negara keempat setelah Uni Soviet, Amerika Serikat dan Cina yang mampu mendarat di Bulan.
Ilustrasi wahana pendaratan Hakuto-R di bulan. (Kredit gambar: ispace)
NASA juga memiliki andil dalam penerbangan yang SapceX ini. Lunar Flashlight cubesat seukuran tas badan dirancang untuk berburu es air dekat kutub selatan Bulan. Di kawasan yang sama NASA berencana membangun pangkalan melalui program Artemis. Cubesat, si kecil yang bermanfaat besar untuk penelitian luar angkasa ini akan melakukan tugasnya dari orbit bulan, yang akan dicapai setelah kira-kira tiga bulan perjalanan.
SPACE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.