Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Spesies Baru Kantong Semar Berbulu Mirip Orangutan Ditemukan di Pegunungan Borneo

Para peneliti menjelaskan bahwa tanaman ini merupakan kantong semar terbesar yang pernah ditemukan.

25 Desember 2024 | 06.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kantong semar dan habitat Nepenthes pongoides. (a) Kantong semar roset dari tanaman muda yang memperlihatkan kolom peristom yang sangat berkembang. (b) Kantong semar yang menggantung dari tanaman merambat. (c) Kantong semar terestrial besar. Foto (a) oleh A. Damit; (b), (c) oleh A.S. Robinson. Kredit: Australian Journal of Botany (2024).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim botanis dari Forest Research Centre, Departemen Kehutanan Sabah, Malaysia, bekerja sama dengan dua peneliti asal Australia, berhasil mengidentifikasi spesies baru kantong semar raksasa di pegunungan ultramafik di Sabah tengah, Borneo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilaporkan New Scientist, spesies ini diberi nama Nepenthes pongoides karena kantongnya yang ditutupi rambut merah panjang, mirip dengan warna bulu orangutan yang hidup di kawasan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penemuan ini didokumentasikan dalam Australian Journal of Botany. Para peneliti menjelaskan bahwa tanaman ini merupakan kantong semar terbesar yang pernah ditemukan. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 45 cm dan mampu menampung lebih dari dua liter air. Kantong semar dikenal sebagai tanaman karnivora yang menggunakan kantong berbentuk lonceng untuk menangkap air hujan dan serangga.

Penelitian ini bermula dari laporan foto pada 2004 tentang keberadaan tanaman unik di wilayah tersebut, namun baru ditindaklanjuti pada 2023 karena pandemi. Pada ekspedisi pertama, tim peneliti menemukan tanaman tersebut pada hari ketiga setelah tiba di lokasi yang sebagian besar berupa tumpukan batuan beku. Lingkungan ini cocok untuk tanaman yang bergantung pada air hujan karena minimnya sumber air mengalir di sekitar kawasan tersebut.

Dalam dua ekspedisi terpisah, tim berhasil menemukan 39 spesimen tanaman ini. Jumlah tersebut membantu mereka mempelajari lebih lanjut spesies ini sekaligus menunjukkan keunikan dan kerentanannya. Dikutip dari phys.org, para peneliti juga memperingatkan bahwa tanaman ini terancam oleh pemburu liar yang mulai memanen tanaman tersebut setelah berita penemuan ini tersebar.

Nepenthes pongoides merupakan anggota genus Nepenthes, yang mencakup lebih dari 160 spesies tanaman serupa. Spesies ini hidup di lingkungan ekstrem yang miskin nutrisi, menunjukkan adaptasi unik terhadap habitat ultramafik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus