Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim botanis dari Forest Research Centre, Departemen Kehutanan Sabah, Malaysia, bekerja sama dengan dua peneliti asal Australia, berhasil mengidentifikasi spesies baru kantong semar raksasa di pegunungan ultramafik di Sabah tengah, Borneo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilaporkan New Scientist, spesies ini diberi nama Nepenthes pongoides karena kantongnya yang ditutupi rambut merah panjang, mirip dengan warna bulu orangutan yang hidup di kawasan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penemuan ini didokumentasikan dalam Australian Journal of Botany. Para peneliti menjelaskan bahwa tanaman ini merupakan kantong semar terbesar yang pernah ditemukan. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 45 cm dan mampu menampung lebih dari dua liter air. Kantong semar dikenal sebagai tanaman karnivora yang menggunakan kantong berbentuk lonceng untuk menangkap air hujan dan serangga.
Penelitian ini bermula dari laporan foto pada 2004 tentang keberadaan tanaman unik di wilayah tersebut, namun baru ditindaklanjuti pada 2023 karena pandemi. Pada ekspedisi pertama, tim peneliti menemukan tanaman tersebut pada hari ketiga setelah tiba di lokasi yang sebagian besar berupa tumpukan batuan beku. Lingkungan ini cocok untuk tanaman yang bergantung pada air hujan karena minimnya sumber air mengalir di sekitar kawasan tersebut.
Dalam dua ekspedisi terpisah, tim berhasil menemukan 39 spesimen tanaman ini. Jumlah tersebut membantu mereka mempelajari lebih lanjut spesies ini sekaligus menunjukkan keunikan dan kerentanannya. Dikutip dari phys.org, para peneliti juga memperingatkan bahwa tanaman ini terancam oleh pemburu liar yang mulai memanen tanaman tersebut setelah berita penemuan ini tersebar.
Nepenthes pongoides merupakan anggota genus Nepenthes, yang mencakup lebih dari 160 spesies tanaman serupa. Spesies ini hidup di lingkungan ekstrem yang miskin nutrisi, menunjukkan adaptasi unik terhadap habitat ultramafik.