Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar miring yang belakangan terus tertuju ke pelaku usaha layanan teknologi keuangan (fintech) menjadi pukulan bagi Stanislaus Tandelilin. Dia khawatir kepercayaan publik yang turun terhadap layanan fintech bakal berimbas ke perusahaannya, Modal Rakyat."Padahal tidak semua model fintech seperti yang diramaikan di berita," ujar Stanislaus, Selasa pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa waktu terakhir, Otoritas Jasa Keuangan terus menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh penyediaan layanan fintech, mulai dari tak terdaftar atau berizin hingga cara penagihan yang tak ramah konsumen. Lebih dari 800 laporan konsumen tentang dugaan pelanggaran fintech juga membanjiri pos pengaduan yang didirikan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski reputasi fintech sedang memburuk, Stanislaus tetap optimistis layanan keuangan berbasis teknologi merupakan jawaban bagi masih lebarnya kesenjangan akses permodalan masyarakat. Pendanaan institusi keuangan konvensional seperti bank hingga kini belum dapat dinikmati semua kalangan. Banyak di antara mereka yang membutuhkan akses tersebut adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang dalam data terakhir menunjukkan berjumlah lebih dari 57 juta unit usaha.
Sarjana ekonomi dan bisnis dari Universitas Gadjah Mada itu membangun Modal Rakyat, start-up pinjam-meminjam atau peer-to-peer lending untuk UMKM, tahun lalu. Platform Modal Rakyat menjadi wadah yang mempertemukan pelaku usaha kecil yang membutuhkan dana dengan investor. Stanislaus mendirikan start-up ini bersama Hendoko Kwik, banker; Christian Hanggra, programmer; dan Wafa Taftazani yang juga Country Strategic Partnership Manager YouTube Indonesia.
Hampir tak ada perbedaan sistem penyaluran pendanaan Modal Rakyat dengan fintech peer-to-peer lending lainnya. Stanislaus mengatakan keunggulan perusahaannya ada pada asas mitigasi risiko layaknya bank. Stanislaus, yang juga pernah empat tahun bekerja di Citibank, sadar betul sistem pengelolaan risiko perbankan merupakan salah satu yang paling aman di sektor keuangan."Jadi, kami wajibkan agunan ke peminjam dana," kata dia.
Adanya barang jaminan diyakini bisa meningkatkan kesadaran peminjam dana untuk membayarkan kewajibannya. Selain itu, debitor diharuskan mengurus ke notaris rekanan Modal Rakyat sebagai legitimasi hukum perjanjian pinjam-meminjam uang dengan plafon mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 2 miliar dengan tenor empat bulan. Bunganya sekitar 15–30 persen dengan skema pembayaran di akhir masa pinjaman. Skema"bayar belakangan" dipilih untuk meminimalkan risiko lantaran obyek debitor yang dipilih kebanyakan untuk pendanaan menanggulangi kekurangan arus kas.
Adapun untuk kreditor, Modal Rakyat membuka keran investasi mulai dari Rp 100 ribu hingga miliaran rupiah. Para pendana bebas memilih obyek pendanaan dengan informasi lengkap mulai dari alamat, aset, agunan, hingga profil kondisi keuangan. Modal Rakyat menawarkan imbal hasil mulai dari 15 persen, bergantung pada tingkat risiko.
Hampir setahun berjalan, lebih dari 300 debitor dari 4.000 debitor yang terdaftar telah memperoleh pendanaan. Nilai total dana yang disalurkan sudah menyentuh angka Rp 7 miliar. Tiga persen di antaranya dipotong Modal Rakyat sebagai komisi penyelenggara platform pinjam-meminjam.
Stanislaus bergerak cepat mengantongi legalitas dari Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, sertifikasi keamanan cyber ISO juga dipenuhinya untuk menjamin keamanan data pengguna layanan. Kombinasi keamanan tersebut membuat Modal Rakyat menjadi jawara di acara Google Developers Launchpad yang bekerja sama dengan Digitaraya untuk mendapatkan pelatihan, pendanaan, dan studi banding ke markas Google di Bangalore dan New Delhi, India.
Stanislaus optimistis, dengan berbagai sistem keamanan, fintech bakal mendapat kepercayaan masyarakat. Dalam waktu dekat, Modal Rakyat bakal menyasar sektor mikro seperti pedagang warung kelontong yang kini menjadi konsumen potensial."Salah satu relasi dari co-founder kami punya rekanan potensial hingga 400 ribu warung," ujar dia.
Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan, Hendrikus Passagi, mengatakan fintech merupakan solusi keuangan yang potensial. Namun dia meminta masyarakat teliti untuk mengecek syarat dan ketentuan aktivitas pinjam-meminjam digital tersebut. Selain perizinan, masyarakat diimbau agar mengukur kapasitas pembayaran pinjamannya."Dari temuan ribuan aduan belum ada yang lapor ke kami," kata Hendrikus."Ada juga dugaan kalau seseorang meminjam di banyak fintech tapi tak mampu bayar." ANDI IBNU
PT Modal Rakyat Indonesia
Beroperasi: Maret 2018
Sektor: teknologi finansial (fintech)
Co-founder:
- Stanislaus M.C. Tandelilin (Kepala Eksekutif)
- Hendoko Kwik (Kepala Penjualan)
- Christian Hanggra (Kepala Teknologi)
- Wafa Taftazani
Karyawan: 20 orang
Alamat: Jalan Radio Dalam Raya Nomor A1 RT1/RW 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Situs: modalrakyat.id
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo