Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei terbaru dari perusahaan riset berbasis digital, Populix, menunjukkan 45 persen responden menggunakan platform berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemakai ChatGPT yang sebanyak 52 persen di antaranya, dan Copy.ai (29 persen) menggunakannya untuk menunjang efektivitas pekerjaan. “Kehadiran platform kecerdasan buatan juga membantu karyawan dalam meningkatkan kreativitas,” kata Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu, lewat keterangan tertulis, Senin, 19 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan penggunaan karena platform berbasis AI itu memiliki perangkat untuk bekerja, banyak template, membantu pencarian ide, juga karena diwajibkan oleh kantor, institusi, dan kampus.
Survei yang dilakukan secara daring lewat aplikasi Populix pada April 2023 itu melibatkan total responden sebanyak 1.014 responden lelaki dan perempuan berusia 17-55 tahun di Indonesia. Pertanyaan survei dikemas dalam bentuk kuesioner dengan format pilihan ganda tunggal, pilihan ganda kompleks, dan isian singkat dengan durasi pengisian jawaban sekitar 15 menit.
Selain itu, diketahui pula platform yang banyak digunakan oleh masyarakat secara pribadi untuk mendukung produktivitas mereka adalah Zoom (77 persen), Google Workspace (54 persen), Microsoft Teams (30 persen), dan Skype (24 persen). Zoom juga menjadi platform yang banyak digunakan oleh perusahaan, yaitu 68 persen, Google Workspace (49 persen), Microsoft Teams (31 persen), dan Google Product (19 persen).
Riset juga mengungkapkan bahwa 73 persen masyarakat saat ini bekerja sesuai dengan antusiasme mereka. Mereka ingin terus meningkatkan kemampuan mereka di berbagai bidang agar dapat bersaing dengan kondisi kerja di masa depan.
Sebanyak 8 dari 10 respoenden tertarik untuk mengikuti kegiatan yang dapat mendukung pengembangan keahlian, seperti public speaking (46 persen), entrepreneurship (45 persen), digital marketing (44 persen), analisis data(42 persen), dan kemampuan komunikasi (40 persen).
Gen Z, menurut survei, lebih tertarik untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang public speaking, sedangkan di kalangan milenial dan generasi tua lebih tertarik untuk meningkatkan kemampuan di bidang entrepreneurship.
Upaya pengembangan kemampuannya lewat pencarian dan kepesertaan lewat pelatihan secara pribadi via daring sebanyak 76 persen, langsung (54 persen), dan pelatihan oleh komunitas (48 persen).
Ruangguru merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengikuti berbagai pelatihan (42 persen), kemudian Brainly (32 persen), Canva Design School (30 persen), dan Coursera (22 persen). Anggaran untuk pelatihan itu berkisar Rp 50-100 ribu untuk setiap sesinya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.