Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Teknologi Biogas Limbah Cair Sawit BPPT Kurangi Pencemaran

BPPT memperkenalkan teknologi biogas dari limbah kelapa sawit cair, bisa mengurangi pencemaran lingkungan.

5 Maret 2019 | 13.10 WIB

Pekerja memeriksa pipa gas metan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biogas berkapasitas 700 kilowatt di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara  V Terantam, Kabupaten Kampar, Riau (4/3/2019).  ANTARA FOTO/FB Anggoro
Perbesar
Pekerja memeriksa pipa gas metan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biogas berkapasitas 700 kilowatt di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara V Terantam, Kabupaten Kampar, Riau (4/3/2019). ANTARA FOTO/FB Anggoro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, dengan menerapkan teknologi biogas yang berasal dari limbah kelapa sawit cair atau POME akan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

"Ada tiga keuntungan yang didapat dari penerapan teknologi biogas dari POME ini, pertama pengurangan pencemaran lingkungan akibat limbah cair pabrik kelapa sawit, pengurangan emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global, dan pemanfaatan biogas sebagai sumber energi terbarukan," kata Hammam saat peresmian Pilot Project Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Terantam, Kabupaten Kampar, Riau, Senin, 4 Maret 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BPPT Ubah Limbah Cair Kelapa Sawit Jadi Energi Listrik

BPPT membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biogas berbahan baku limbah cair pabrik kelapa sawit (PLT Biogas POME) di area Pabrik Kelapa Sawit PTPN V di Riau. Menurut Hammam pembangunan Pilot Project PLT Biogas POME menjadi pembuktian dari pengembangan teknologi biogas yang dilakukan BPPT.

Pembangunan PLT Biogas POME tersebut, kata Hammam, merupakan salah satu bentuk pemanfaatan potensi limbah industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan yang tersebar di seluruh Propinsi di Indonesia. "Hal itu bisa menjadi solusi bagi daerah-daerah yang sampai saat ini masih belum mendapat akses listrik PLN," tutur Hammam.

BPPT, menurut Hammam, telah mendukung pencapaian target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang tidak ramah lingkungan. Menurutnya, potensi POME tersedia berlimpah dan banyak yang belum diolah atau dimanfaatkan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan.

Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa, inovasi yang dilakukan BPPT dilengkapi dengan sistem resirkulasi cairan untuk pengadukan sehingga kinerja reaktor bisa lebih optimal. Selain itu, pembangunan PLT Biogas POME juga didukung perusahaan rancang bangun dalam negeri.  

"Ini menjadi bukti BPPT mampu menghasilkan teknologi sesuai kebutuhan atau demand driven. Ke depan kita ingin lebih memaksimalkan konten lokal," tutur Eniya. "Saya berharap akan semakin banyak perusahaan rancang bangun sejenis milik anak bangsa yang berperan dalam perancangan dan pembangunan instalasi biogas di tanah air".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus