Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ilmuwan Sebut Pemecatan Massal di Badan Cuaca oleh Trump Ancam Nyawa Warga AS

Langkah pemecatan merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden Donald Trump dalam merampingkan birokrasi federal.

2 Maret 2025 | 07.40 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih, Washington D.C., AS, 14 Februari 2025. Reuters/Nathan Howard
Perbesar
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih, Washington D.C., AS, 14 Februari 2025. Reuters/Nathan Howard

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan dan peneliti memperingatkan bahwa pemecatan ratusan pekerja di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) oleh pemerintahan Trump akan membahayakan nyawa warga Amerika serta menghambat penelitian iklim yang krusial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemecatan yang dimulai pada Kamis, 27 Februari 2025, ini melibatkan lebih dari 800 pegawai. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden Donald Trump dan staf khusus, miliarder Elon Musk, dalam merampingkan birokrasi federal dengan dalih mengurangi pengeluaran yang dianggap boros.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Akan ada orang yang meninggal dalam peristiwa cuaca ekstrem dan bencana terkait yang seharusnya bisa diselamatkan,” kata Daniel Swain, ilmuwan iklim dan profesor di University of California, Los Angeles, dikutip dari Reuters, Sabtu, 1 Maret 2025.

NOAA merupakan lembaga yang menaungi National Weather Service, National Hurricane Center, dan dua pusat peringatan tsunami. Lembaga ini menyediakan informasi penting bagi masyarakat AS dalam menghadapi keadaan darurat cuaca. Pemangkasan besar-besaran ini terjadi di tengah peringatan para ilmuwan bahwa perubahan iklim meningkatkan intensitas dan frekuensi badai, tornado, banjir, serta kebakaran hutan.

“Baik mereka sadar atau tidak, setiap warga Amerika di setiap bagian negara bergantung pada NOAA setiap hari. Ini berbahaya dan bisa menjadi bencana bagi ekonomi kita,” kata Senator Demokrat Patty Murray. 

Departemen Efisiensi Pemerintahan yang dipimpin Musk telah memangkas lebih dari 100 ribu pekerja federal dari total 2,3 juta pegawai melalui kombinasi PHK dan insentif pengunduran diri. Trump dan Musk berargumen bahwa pemerintah terlalu besar dan boros. NOAA sendiri memiliki 12.000 pegawai dan bertanggung jawab atas berbagai tugas, termasuk penelitian lingkungan, pemantauan atmosfer, serta pengelolaan perikanan komersial.

Banyak perusahaan cuaca swasta di AS, termasuk yang menayangkan prakiraan cuaca di televisi dan aplikasi ponsel, bergantung pada data NOAA. “Sektor swasta tidak bisa menggantikan peran NOAA, dan sebaliknya,” kata Tom Di Liberto, ilmuwan cuaca dan komunikasi publik di NOAA yang dipecat pada Kamis. “Membersihkan NOAA seperti menghancurkan lantai pertama sebuah gedung pencakar langit dan meruntuhkan seluruh bangunan.”

Anggota Kongres Demokrat Jared Huffman menyatakan bahwa para nelayan komersial dan peternak kerang di California Utara marah atas gangguan data NOAA yang mereka andalkan. “Mereka bukan ideolog sayap kiri,” katanya. “Mereka adalah pekerja kasar yang mencari nafkah di laut. Saya yakin sebagian besar dari mereka adalah Republikan, dan mereka merasa dikhianati.”

Nadir Jeevanjee, ilmuwan NOAA yang mengembangkan model atmosfer dan arus laut untuk prakiraan badai serta informasi perikanan nasional, mengatakan sekitar 10 peneliti di laboratoriumnya di Universitas Princeton dipecat. “Kami membutuhkan ilmuwan-ilmuwan muda ini,” kata Jeevanjee. “Mereka mungkin akan menemukan pekerjaan baru, tetapi ini adalah kerugian besar bagi publik. Kami berada di garis depan dalam membangun model komputer arus cuaca yang langsung digunakan dalam prakiraan cuaca. Kami sedang mengorbankan hal itu.”

Jane Lubchenco, mantan Administrator NOAA di bawah Presiden Barack Obama, menilai bahwa pemecatan massal ini tidak akan menghemat anggaran pemerintah karena NOAA sudah merupakan lembaga yang efisien. “Pemecatan massal di NOAA hari ini adalah bencana nasional dan pemborosan uang yang luar biasa,” tulisnya di LinkedIn. “Menghancurkan kemampuan NOAA untuk menyediakan informasi penyelamat nyawa, menjaga kesehatan lautan, dan memperkuat ekonomi sama sekali tidak masuk akal.”

Dikutip dari Space News, pemangkasan ini menargetkan karyawan percobaan, yaitu pegawai baru dalam masa uji coba selama satu hingga dua tahun, serta pekerja federal jangka panjang yang baru saja beralih ke posisi baru. Sebab, perlindungan sipil mereka terbatas, mereka lebih mudah untuk dipecat.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus