Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

Sekarang kita tahu apa yang membuat jeruk berasa jeruk manis. Menolong untuk mendapatkan hibrida yang toleran penyakit dengan rasa yang tetap.

3 Maret 2024 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi jeruk dan jus jeruk. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Analisis kimia telah mengungkap 26 senyawa yang bertanggung jawab untuk rasa khas pada buah jeruk. Temuan ini akan membantu para peneliti tanaman menciptakan persilangan-persilangan jeruk yang tahan penyakit dengan rasa yang tidak berubah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam beberapa dekade belakangan, penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD), atau dikenal sebagai Citrus Greening atau juga huanglongbing, telah menjadi musuh utama produksi kelompok buah citrus di dunia. Jeruk manis (Citrus sinensis) termasuk yang terdampak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Annel Plotto dari US Horticultural Research Laboratory di Florida, AS, jenis itu menunjukkan terbatasnya diversitas genetik dan tingginya kerentanan terhadap CVPD. Itu sebabnya Plotto dan koleganya ingin melihat apakah bisa menciptakan persilangan-persilangan yang hasilnya toleran kepada penyakit itu tapi tak sampai mengubah rasa jeruk yang manis.

Untuk mengidentifikasi unsur-unsur kimia yang bertanggung jawab untuk rasa jeruk, tim peneliti itu menganalisis sebanyak 179 sampel jus dari aneka citrus, termasuk jeruk manis, jeruk mandarin  (Citrus reticulata), jeruk trifoliata (Citrus trifoliata), dan persilangan mereka. Sejumlah penguji citrus terlatih lalu mencoba setiap sampel dan membuat pemeringkatan berdasarkan rasanya yang paling mirip jus jeruk.

Seperti diungkap dalam laporan di jurnal Science terbit 28 Februari 2029, Plotto dkk menemukan bahwa jus-jus dengan rasa jeruk terkuat seluruhnya mengandung 26 senyawa yang spesifik. Sebanyak tujuh di antaranya adalah sejenis ester, yang diduga menjadi kunci untuk membedakan rasa jeruk manis dari jeruk mandarin.

Plotto dan timnya kemudian melakukan sebuah analisis genetik dari buah-buahan itu dan menemukan satu gen di balik proses sintesis  ketujuh ester. Mereka menyebut gen itu C. sinensis alcohol acyltransferase 1

"Ekspresi gen ini jauh lebih banyak dalam kultivar yang memproduksi banyak ester," kata Zhen Fan dari Horticultural Sciences Department, University of Florida, AS, anggota tim peneliti. 

Plotto meyakini riset ini pada akhirnya akan menolong untuk mendapatkan hibrida yang toleran penyakit dengan rasa jeruk yang kaya. "Temuan ini bisa digunakan untuk seleksi langsung bibit citrus hibrida yang menghasilkan rasa jeruk yang diinginkan, ketimbang menunggu tahunan sampai pohon berbuah pertama kalinya," kata dia.

NEWSCIENTIST, SCIENCE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus