Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Toilet Pintar

18 Juli 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kakus kini bukan lagi sekadar tempat buang hajat. Mengecek tekanan darah, kadar gula darah dalam urine dan lemak tubuh bisa dilakukan di toilet. Berkat inovasi Toto, pabrik toilet terbesar di Jepang, bekerja sama dengan Daiwa House Industry, telah tercipta toilet canggih yang diperkirakan bakal dipasarkan dengan harga Rp 34 juta per unit.

Pemeriksaan kesehatan di toilet tersebut dimulai dengan sistem analisis urine. Alat yang dipasang pada kakus ini akan mengambil 4,6 mililiter air seni untuk diukur kadar gulanya. Seusai tes satu menit, secara otomatis mesin akan membilas sendiri.

Sambil mencuci tangan, berat massa tubuh pengguna diukur dengan timbangan. Hasilnya langsung ditransfer ke komputer untuk dianalisis. Komputer akan memberi saran diet dan latihan yang tepat.

Inspirasi membuat kakus "4 in 1" ini berasal dari pengalaman bos Daiwa yang harus dirawat di rumah sakit sembilan tahun lalu. "Dia melihat banyak pasien menjalani tes di rumah sakit dan pulang membawa banyak obat," kata Miki Chino, juru bicara Daiwa. "Dia ingin bikin sebuah rumah tempat Anda bisa mengecek kesehatan sendiri."

Berselancar di Kolam

Ini berita baik bagi calon peselancar yang masih takut ombak besar di pantai. Kerry Black, direktur Surf Pools dan Shaw Mead dari perusahaan ASR, Selandia Baru, memiliki gagasan membangun ombak tiruan di kolam renang.

Kedua perusahaan itu menghabiskan lima tahun meneliti gugusan karang di Samudra Pasifik untuk mengetahui karakteristik dasar laut yang bisa menghasilkan gelombang terbaik. Berdasarkan bentuk karang itu, mereka membuat Versareef, semacam susunan potongan karet yang dapat dipasang di lantai kolam renang.

Berkat temuan ini, para peselancar bisa menunggang ombak setinggi tiga meter sepanjang 70 meter. Gelombang yang dihasilkan berbeda dengan gelombang reguler dari mesin ombak di kolam renang sekarang ini. Ombak Versareef cukup besar dipakai belajar berselancar.

"Kami juga membuat dasar kolam yang bisa berubah sesuai dengan kendali komputer sehingga menyerupai bentuk gugus karang pemicu ombak besar," kata Mead. Perubahan tinggi-rendah susunan papan karet di dasar kolam menciptakan tinggi dan pecahan ombak dengan karakteristik berbeda-beda.

Rencananya, Versareef akan menyediakan empat jenis ombak yang namanya disesuaikan dengan wilayah tempat gelombang itu berasal, yaitu ombak Hawaii, Indonesia, California, dan Australia. Ombak Hawaii sangat curam dan membentuk dinding air yang tinggi, sedangkan ombak California lebih pelan dan ringan sehingga cocok bagi pemula.

Tiga kolam Versareef pertama akan dibangun di Ron Jon Surf Park di Orlando, Florida, dan mulai beroperasi tahun depan. "Ini akan menjadi fasilitas ombak terbesar di dunia," kata Black. "Saya harap para peneliti ombak dan pesisir akan menggunakannya juga."

Steak tanpa Sapi

Daging kerap dianggap sebagai sumber berbagai masalah kesehatan, mulai dari kolesterol dan darah tinggi, jantung koroner, sampai kanker usus. para ilmuwan berusaha menciptakan daging tanpa perlu memotong sapi atau domba. Daging buatan laboratorium ini lebih sehat, aman, sekaligus ramah lingkungan.

"Kita juga bisa mengatur nutrisinya," kata Jason Matheny, mahasiswa S-3 di University of Maryland. "Umumnya kandungan asam lemak Omega 6 daging sangat tinggi sehingga mengakibatkan kolesterol tinggi. Di daging buatan ini, kami bisa menggantinya dengan Omega 3 yang lebih sehat."

Ada dua teknik baru menumbuhkan daging di laboratorium lewat budidaya jaringan. Hanya dengan sebuah sel tunggal yang dibiakkan secara in vitro, kebutuhan daging seluruh dunia bisa diproduksi. Para ilmuwan berhasil mendemonstrasikan sel tunggal dari sapi atau ayam tumbuh menjadi ribuan sel.

Membuat daging berskala besar bisa dilakukan dengan menumbuhkan sel otot pada selaput panjang dan tipis. Setelah sel matang, jaringan daging meregangkan membran dan tumbuh menumpuk, mirip dengan struktur daging asli.

Daging buatan juga bisa dibuat dengan membiakkan sel di atas butiran tiga dimensi kecil yang bisa melar sesuai dengan perubahan suhu. Sel dikerok dan diproses menjadi daging giling atau nugget.

Proses uji coba telah berhasil membuat sekerat daging ikan. Matheny optimistis proses ini bisa diterapkan pada industri besar, misalnya memproduksi chicken nugget tanpa ayam. "Tantangannya adalah membuat rasanya sama seperti daging asli, termasuk membuat jaringan lemak selain otot," kata Matheny.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus