Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kekayaan Mineral Afghanistan, Pisang Papua, Vaksin

Topik tentang kekayaan mineral Afghanistan senilai Rp 43.000 triliun menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

20 Agustus 2021 | 22.28 WIB

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kekayaan Mineral Afghanistan, Pisang Papua, Vaksin
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang seorang analis mengatakan kepada CNBC bahwa Afghanistan diperkirakan memiliki triliunan dolar logam tanah jarang, dan negara-negara seperti Cina, yang mungkin ingin masuk ke negara itu, harus mengikuti persyaratan internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita terpopuler selanjutnya tentang pohon pisang di Papua Barat bisa tumbuh mencapai tinggi 25 hingga 30 meter. Pohon pisang tersebut memiliki nama ilmiah Musa ingens atau Musa ingens NW Simmonds dan telah didapuk sebagai pohon pisang terbesar di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, vaksin dari Pfizer/BioNTech yang baru saja datang di Indonesia adalah Vaksin Covid-19 pertama yang didistribusikan di dunia dalam memerangi pandemi penyakit infeksi virus corona 2019. Negara pertama yang menggunakan Vaksin Pfizer dalam skema darurat adalah Inggris pada awal Desember 2020 lalu—setelah vaksin itu merampungkan tahap uji klinis finalnya melibatkan 42 ribu relawan.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno.

Seorang analis mengatakan kepada CNBC bahwa Afghanistan diperkirakan memiliki triliunan dolar logam tanah jarang, dan negara-negara seperti Cina, yang mungkin ingin masuk ke negara itu, harus mengikuti persyaratan internasional.

Shamaila Khan, direktur utang pasar negara berkembang di AllianceBernstein, mengatakan Taliban telah muncul dan memiliki sumber daya dengan proposisi yang sangat berbahaya bagi dunia. “Dengan mineral di Afghanistan yang dapat dieksploitasi,” ujarnya sebagaimana dikutip CNBC, Selasa, 17 Agustus 2021.

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban selama akhir pekan, setelah merebut ibukota Kabul serta Istana Kepresidenan. Setelah keputusan Presiden Joe Biden pada bulan April untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan, Taliban membuat kemajuan yang menakjubkan di medan perang dan hampir seluruh negara sekarang berada di bawah kendalinya.

“Komunitas internasional harus menekan Cina, misalnya, jika ingin bersekutu dengan Taliban,” tambah Khan.

Berbeda dari pohon pisang pada umumnya, pohon pisang di Papua Barat bisa tumbuh mencapai tinggi 25 hingga 30 meter. Pohon pisang tersebut memiliki nama ilmiah Musa ingens atau Musa ingens NW Simmonds dan telah didapuk sebagai pohon pisang terbesar di dunia.

Dilansir dari laman Indonesia.go.id, Musa ingens adalah tumbuhan endemik yang sejauh ini baru ditemukan di Pegunungan Afrak, Papua Barat, dengan ketinggian 100 sampai 200 mdpl. Masyarakat lokal yang tinggal di Kampung Banfot, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, biasa menyebutnya dengan istilah ndowin atau apit sepoh.

Musa ingens pertama kali dikoleksi sebagai spesimen oleh Womersley JS dan Simmonds NW pada 22 Desember 1954 di New Guinea. Pisang raksasa ini lalu disimpan sebagai spirit colection pada Herbarium Kew Inggris.

Tinggi musa ingens setara dengan 6 sampai 7 kali lipat pohon pisang pada umumnya. Diameternya mencapai ukuran 95 cm. Beberapa sumber bahkan mengatakan bahwa diameter Musa ingens bisa mencapai satu hingga dua meter.

Vaksin dari Pfizer/BioNTech yang baru saja datang di Indonesia adalah Vaksin Covid-19 pertama yang didistribusikan di dunia dalam memerangi pandemi penyakit infeksi virus corona 2019. Negara pertama yang menggunakan Vaksin Pfizer dalam skema darurat adalah Inggris pada awal Desember 2020 lalu—setelah vaksin itu merampungkan tahap uji klinis finalnya melibatkan 42 ribu relawan.

Indonesia, lewat Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM, baru menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin berbasis mRNA ini pada 14 Juli 2021. “Menambah dari jenis vaksin Covid-19 yang ada saat ini, Badan POM telah menerbitkan EUA untuk satu jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan dengan platform mRNA, yaitu Vaksin Comirnaty yang diproduksi oleh Pfizer and BioNTech,” ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito, saat itu.

Penny menuturkan, vaksin ini bisa digunakan untuk orang berusia 12 tahun ke atas. Vaksin diberikan secara injeksi intramuscular, dosis 0,3 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 (tiga) minggu. Jarak antar dosis suntikan itu, jika menurut uji klinis yang dilakukan, adalah bervariasi 19-42 hari. Relawannya terentang dari usia 12 sampai 85 tahun. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus