Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

UAE Mulai Operasikan PLTN Pertama di Jazirah Arab, Kapasitas 5.600 MW

PLTN Barakah akan memiliki empat reaktor dengan total kapasitas 5.600 megawatt.

2 Agustus 2020 | 16.52 WIB

Sejumlah pengelola PLTN Barakah milik UAE dalam proses operasional reaktor nuklir tersebut. Kredit: ANTARA/HO-Kedubes UAE
Perbesar
Sejumlah pengelola PLTN Barakah milik UAE dalam proses operasional reaktor nuklir tersebut. Kredit: ANTARA/HO-Kedubes UAE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab (UAE) mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Barakah di Ibu Kota Abu Dhabi, sebagai yang pertama milik negara itu sekaligus yang pertama di kawasan jazirah Arab dan ke-33 di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"PLTN Barakah akan memiliki empat reaktor dengan total kapasitas 5.600 megawatt. Saat beroperasi penuh, PLTN ini akan memenuhi hingga 25 persen permintaan listrik nasional," tulis Kedutaan Besar UAE di Jakarta dalam rilis yang diterima pada Minggu, 2 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut kedutaan, reaktor unit pertama telah berhasil dioperasikan baru-baru ini, sementara reaktor unit kedua telah selesai di tahap konstruksi dan saat ini sedang menjalani persiapan operasional.

Per Mei 2020 lalu, keseluruhan proses konstruksi dari keempat reaktor PLTN Barakah telah mencapai 94 persen.

"Kehadiran PLTN Barakah juga mencegah pelepasan 21 juta ton emisi karbon setiap tahun yang setara dengan menghilangkan 3,2 juta kendaraan yang menghasilkan polusi udara," tulis kedutaan dalam keterangan yang sama.

UAE menyebut PLTN Barakah sebagai proyek bersejarah yang meningkatkan peran negara itu dalam transisi energi bersih global, dan di sisi lain menjadi stimulus sosial, pendidikan, dan ekonomi.

Proyek reaktor nuklir itu dibangun atas kerja sama dengan Korea Electric Power Corporation (KEPCO), yakni perusahaan negara milik Korea Selatan, dan UAE adalah satu-satunya negara yang telah membeli reaktor tersebut hingga saat ini.

Melalui Emirates Nuclear Energy Corporation (ENEC), UAE memberikan kontrak perdana kepada KEPCO senilai US$ 20 miliar (sekitar Rp 294 triliun dalam kurs saat ini) pada 2009.

"Pada awalnya, proyek pembangunan reaktor pertama ini akan dibuka pada 2017, tetapi proyek tersebut mengalami beberapa kali penundaan," demikian Kedutaan Besar UAE menjelaskan.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus