Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

UI Kembangkan Alat Deteksi Pneumonia Covid-19 Berbasis AI

Penggunaan alat bisa menambah keyakinan diagnosis dan mengurangi beban kerja dokter yang menangani kasus Covid-19.

15 Mei 2020 | 20.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ara Wiraswara (39), seorang ASN, menunjukkan hasil rontgen paru-paru miliknya di Bogor. Dari pengalaman Ara selama menjalani isolasi di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, dukungan moral sangat dibutuhkan oleh pasien. Butuh keberanian yang luar biasa bagi seseorang untuk mengakui bahwa dirinya mengidap positif COVID-19 dikarenakan masih adanya stigma negatif dari sebagian masyarakat terhadap pasien. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset di Universitas Indonesia mengembangkan alat bantu prediksi kasus pneumonia akibat Covid-19 menggunakan program berbasis artificial intelligence deep-learning. Mengklaim akurasi sampai 98,44 persen, penggunaan alat itu bisa menambah keyakinan diagnosis dan mengurangi beban kerja dokter yang menangani kasus Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Program tersebut dirancang oleh tim mahasiswa S2 serta alumni dari Departemen Fisika FMIPA UI yang tergabung dalam tim riset AIRA (artificial intelligence for radiological applications). Mereka terdiri dari Kelompok Bidang Ilmu (KBI) Fisika Medis & Biofisika serta KBI Instrumentasi Fisika. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koordinator Tim AIRA, Lukmanda Evan Lubis, menerangkan bahwa alat yang dinamakan DSS-CovIDNet tersebut menggunakan konsep convolutional neural network untuk melakukan klasifikasi dari citra rontgen dada ke dalam tiga kelompok, yakni pneumonia COVID-19, pneumonia Non-Covid-19, dan paru normal. "Tingkat akurasinya mencapai 98,44%," kata dia dalam keterangan tertulis yang dibagikan, Jumat 15 Mei 2020.

Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi, Abdul Haris mengatakan tingkat akurasi yang tinggi membuat alat ini unggul. "Akses data juga kami buka dengan harapan memudahkan para peneliti untuk turut menyempurnakan program ini," kata Haris. 

Dia mengungkap, penelitian deteksi pneumonia menggunakan teknologi kecerdasan buatan juga dikerjakan tim peneliti interdisipliner lainnya di UI. Mereka adalah tim di Fakultas Kedokteran UI (FKUI) yang bekerja sama dengan DELFT Imaging CAD4COVID. 

Ada juga kelompok peneliti di FKUI mengembangkan algoritma deteksi. Berikutnya, tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komputer UI yang bekerja sama dengan tim dari AI Center Fakultas yang sama. 

Deskripsi mengenai metode dan hasil sementara menggunakan dataset opensource dapat diunduh di https://arxiv.org/abs/2005.04562. Sedang proses validasi dengan menggunakan data pasien anonim Indonesia telah diinisiasi melalui kerja sama dengan staf Departemen Radiologi FKUI, tim Unit Radiologi Rumah Sakit UI (RSUI), dan Instalasi Radiologi RSUD Cibinong.

Pembuatan program tersebut didukung penuh oleh FMIPA UI dan dapat diakses untuk uji coba pada http://sci.ui.ac.id/detectcovid/ dengan menggunakan access key yang dapat diminta secara gratis via email ke [email protected]. Pengguna terbatas hanya untuk tenaga medis dan kesehatan di bidang radiologi.

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus