Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Unsyiah Banda Aceh Kukuhkan Dua Guru Besar Teknik dan Kedokteran

Keduanya menjadikan jumlah profesor di Unsyiah menjadi 79 orang yang tersebar di hampir seluruh fakultas

19 Agustus 2020 | 22.26 WIB

Gedung Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Sumber foto  : fsd.unsyiah.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Perbesar
Gedung Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Sumber foto : fsd.unsyiah.ac.id KOMUNIKA ONLINE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh mengukuhkan dua guru besar dari Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran, Rabu 19 Agustus 2020. Pengukuhan dilakukan dalam sidang senat terbuka yang digelar secara terbatas dan menerapkan protokol Covid-19. 

“Pembatasan ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus Covid-19 yang semakin luas termasuk di lingkungan kampus,” kata Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, di Gedung AAC Dayan Dawood

Ada pun mereka yang dikukuhkan tersebut yakni Izarul Machdar dari Fakultas Teknik dan Dessy Rakhmawati Emril dari Fakultas Kedokteran. Keduanya menjadikan jumlah profesor di Unsyiah menjadi 79 orang yang tersebar di hampir seluruh fakultas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Fakultas Teknik tercatat memiliki profesor terbanyak 22 orang, Fakultas Pertanian 12 profesor. “Gelar profesor merupakan pengakuan kepakaran dan profesionalisme. Gelar ini adalah level tertinggi dalam karier seorang dosen di perguruan tinggi,” kata Samsul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Izarul Machdar dinilai konsisten meneliti dan berkontribusi menyelesaikan persoalan limbah di Indonesia, terutama limbah cair. Izarul menyampaikan orasi ilmiah berjudul, “Status, Tantangan, dan Solusi Inovatif Pengolahan Limbah Cair Domestik di Indonesia”

Sedang Dessy dipuji karena berjuang menyelesaikan permasalahan rasa nyeri yang diderita manusia. Kepakaran yang dimilikinya dianggap sangat krusial untuk penatalaksanaan nyeri di Indonesia, bahkan dunia. Judul orasi ilmiah yang disampaikannya, “Paradigma Baru Tata Laksana Nyeri di Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus