Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Vaksinasi Lansia di Jakarta, Efektivitas Sinovac Bisa Capai 92 Persen tapi ...

Studi Balibangkes menunjukkan di antara peserta vaksinasi lansia yang kemudian masih mungkin terinfeksi Covid-19 lebih banyak laki-laki.

5 Juli 2021 | 12.30 WIB

Suasana vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di BBPK Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021. Vaksinasi Covid-19 ini bisa dilakukan bagi lansia yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan non-DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Suasana vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di BBPK Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021. Vaksinasi Covid-19 ini bisa dilakukan bagi lansia yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan non-DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Studi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, mengungkap efektivitas Vaksin Inactivated SARS-COV-2 (CoronaVac) dari Sinovac. Menggunakan sampel 86.916 lansia di DKI Jakarta sepanjang periode Maret hingga Mei 2021, studi mendapati dosis lengkap vaksinasi lansia itu efektif mencegah infeksi Covid-19 yang bergejala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hanya, efektivitas itu berbeda seiring waktu selepas suntikan dosis yang kedua. Efektivitas tertinggi disebutkan sebesar 92 persen setelah 7 hari. Setelah 14 hari berkurang menjadi 86 persen, lalu berkurang lagi jadi 74 persen dan 52 persen setelah 21 dan 28 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Data itu berbeda dari efektivitas vaksin yang sama, juga dosis lengkap, dalam mengurangi jumlah kasus rawat inap di rumah sakit dan kematian. Hasil studi Balitbangkes menyatakan sepanjang periode pengamatan yang sama efektivitas masing-masing tak berubah dari 92 dan 95 persen.

Balitbangkes menyodor data efektivitas tertinggi berdasarkan ketiga parameter itu yakni setelah 14 hari suntikan dosis yang kedua. Berikut rincian hasilnya,

- Vaksinasi lengkap efektif melindungi 86 persen dari Covid-19 bergejala setelah 14 hari dari suntikan dosis kedua.
Sebanyak 56 dari 40.245 lansia yang sudah menerima vaksinasi lengkap masih terinfeksi Covid-19, tapi jumlahnya menurun dari 310 orang yang terinfeksi saat seluruhnya (total 86.916 lansia) belum divaksin. Proporsi kasus Covid-19 bergejala berdasarkan jenis kelaminnya adalah 49,68 persen laki-laki saat belum divaksin seluruhnya; 54,05 persen laki-laki setelah vaksinasi dosis pertama; 57,14 persen laki-laki setelah dosis kedua.

- Vaksinasi lengkap efektif melindungi 92 persen dari rawat inap rumah sakit karena Covid-19 setelah 14 hari dari suntikan dosis kedua.
Sebanyak 8 orang dirawat di periode ini (2 di antaranya di ICU), tapi ini berkurang dari 96 (15 di antaranya di ICU) saat mereka belum divaksin.
Proporsinya berdasarkan jenis kelamin: saat belum divaksin 47,92 persen yang dirawat adalah laki-laki, setelah vaksinasi dosis pertama 76,92 persen pasien lansia yang dirawat adalah laki-laki, setelah dosis kedua 75 persen laki-laki di ICU.

- Vaksinasi lengkap melindungi 95 persen dari kematian karena Covid-19 setelah 14 hari dari suntikan dosis kedua.
Sebanyak 3 orang meninggal di periode ini, berkurang dari 45 saat belum divaksin. Proporsi berdasarkan jenis kelamin: korban meninggal saat belum divaksin adalah 44,44 persen laki-laki, setelah vaksinasi dosis pertama 50 persen antara laki-laki dan perempuan, dan setelah dosis kedua vaksinasi lansia ada 66,67 persen laki-laki di antara yang meninggal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus