Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lalat kalajengking (mecoptera) memiliki banyak nama lain, karena serangga itu terdiri atas lima famili, yaitu Panorpidae, Bittacidae, Boreidae, Panorpidae, dan Meropidae, seperti dikutip dari situs web Discover Life. Walaupun namanya lalat kalajengking, tapi serangga ini tidak berbahaya. Kata kalajengking dalam penamaan itu merujuk alat kelamin di ujung lengkung perut melentik yang mirip organ sengat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalat kalajengking yang memiliki panjang 2,5 sentimeter. Tubuhnya ramping, sayapnya pun panjang. Kepalanya berbentuk lonjong. Bentuk matanya seperti lalat lainnya, dikutip dari Science Direct.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalat kalajengking memakan nektar, serbuk sari, buah, lumut, dan serangga bertubuh lunak, sebagaimana dikutip dari situs web Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO).
Lalat kalajengking menyukai lingkungan yang sejuk dan lembap seperti di daerah pegunungan. Selama musim berbiak, lalat kalajengking jantan dan betina akan menempelkan ujung lengkung ekornya yang melentik itu untuk proses pembuahan.
NAUFAL RIDHWAN ALY