Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Wamenag: Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Jangan Cuma Serah Terima Ijazah

Wamenag Zainut Tahid Sa'adi menyoroti peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus memiliki inovasi dalam menyongsong era 5.0.

16 Maret 2022 | 07.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kiri) didampingi Wakil Menteri Agama (Wamen) RI Zainut Tauhid (kanan) meluncurkan program Peta Jalan Pengembangan Kemandirian Pesantren di Jakarta, Selasa 4 Mei 2021. Program tersebut disusun sebagai tindak lanjut dari salah satu program utama Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan kemandirian pesantren di Indonesia dan menjadi kekuatan tersendiri bagi pondasi ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tahid Sa’adi menyoroti peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam menyongsong era society 5.0. Yaitu, masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan sosial dengan memasukkan inovasi-inovasi dari revolusi industri keempat ke dalam setiap industri dan kehidupan sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, society 5.0 ditandai antara lain dengan kehidupan masyarakat yang sangat dinamis dan kompetitif. Karenanya, kampus PTKIN harus mampu menyiapkan sumberdaya manusia yang unggul, namun tetap berkarakter humanis, religius, dan nasionalis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tujuan kampus bukanlah untuk menyiapkan manusia-manusia yang hanya dapat mengandalkan ijazah untuk melanjutkan kehidupannya. Mahasiswa harus dilatih hingga tahu cara mengandalkan ilmu yang diperoleh untuk melanjutkan hidup,” jelas Wamenag saat berbicara pada Seminar “Inovasi Pendidikan Di Era Society 5.0” di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa, 15 Maret 2022 seperti dikutip di laman resmi Kemenag.

Zainut mengatakan kampus jangan berorientasi hanya sekedar serah terima ijazah melainkan harus memiliki keilmuan yang kuat serta melengkapi dunia usaha. "Ketika pendidikan tidak hanya berorientasi sekedar serah terima ijazah, melainkan terjalin koneksi keilmuan yang erat, lancar, dan saling melengkapi, antara dunia usaha dan dunia pendidikan,” sambungnya.

Seminar ini digelar oleh Forum Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Hadir, Rektor IAIN Palangkaraya, Khairil Anwar, Sekretaris Dirjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana Sapdi, Ketua Fordetak Sururin, Dekan FTIK IAIN Palangkaraya, Rodhatul Jennah, serta para Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan se-Indonesia.

Wamenag berharap, PTKIN dapat terus beradaptasi untuk selalu memberikan nilai lebih dan nilai guna, agar tidak hilang dari pergaulan masyarakat kelima yang kompetitif dan berorientasi pada hasil. Menurutnya, salah satu keunggulan orang yang berilmu adalah dapat memberi nilai dan manfaat pada suatu hal yang dianggap oleh orang lain tak bernilai atau tidak dapat digunakan.

Di era masyarakat kelima, kata Wamenag, PTKIN perlu terus berlari, mengejar, mempersempit jarak ketertinggalan, terutama di bidang sains dan teknologi. Pada saat bersamaan, PTKIN juga harus menggali dan memahami aset, potensi, dan keunggulan dirinya dan juga bangsa Indonesia.

“Aset yang kita miliki, baik yang berwujud maupun yang tak berwujud perlu kita taksir nilainya, dan orang lain juga penting mengetahui nilai dan manfaatnya agar menghargai aset kita itu,” ujar Wamenag.

Aset yang merupakan keunggulan bangsa, kata Wamenag, adalah beragamnya produk budaya dan kearifan lokal, serta karakter masyarakat yang senang hidup damai, terbiasa berpadu dalam keragaman. Hal ini perlu dikelola agar dapat menjadi produk budaya yang bernilai tinggi, baik secara ekonomi maupun diplomasi. "Seperti Amerika dengan holiwoodnya, India dengan Boliwoodnya, atau Jepang dengan kartunnya," ujarnya.

Baca juga:

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus