Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Asian Games 2018: Indonesia Kantongi Peta Persaingan Downhill

Peta persaingan Asian Games 2018 cabang balap Indonesia disiplin downhill tergambar di Kejuaraan Asia MTB 2018 di Danao City, Cebu, Filipina, 4-6 Mei.

6 Mei 2018 | 14.37 WIB

Ilustrasi balap sepeda downhill. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Ilustrasi balap sepeda downhill. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peta persaingan Asian Games 2018 cabang balap Indonesia disiplin downhill tergambar dalam Kejuaraan Asia MTB 2018 di Danao City, Cebu, Filipina, 4-6 Mei. Para pembalap Asia unggulan turun dalam kejuaraan tahunan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini calon lawan kita di Asian Games nanti. Sudah terbaca siapa saja yang harus diwaspadai. Sebenarnya, setiap kejuaraan Asia, mereka-mereka ini lawan kita," kata salah satu pembalap nasional, Hildan Afosma Katana, di Cebu, Filipina, Minggu, 6 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada Kejuaraan Asia MTB di Cebu, pembalap downhill putra Indonesia belum bisa berbicara banyak mengingat harus terlempar di tiga besar. Masalah teknis, seperti pecah ban, menjadi kendala utama dalam kejuaraan di trek sepanjang 1.740 meter itu.

Hildan, peraih medali emas SEA Games 2013 Myanmar, mengatakan salah satu pesaing terberat adalah sang juara Kejuaraan Asia MTB 2018, pembalap asal Taiwan, Sheng Shan Chiang. Pembalap ini dinilai sedang naik daun, terutama di Asia.

"Kalau trek kayak di sini (Danao City) yang cenderung pedaling, dia (Sheng Shan Chiang) memang unggul. Dia memiliki endurance yang kuat karena dia sering turun di balapan enduro," kata pembalap asal Batu, Jawa Timur itu.

Selain pembalap Taiwan, rival selanjutnya adalah wakil Thailand, Suebsakun Sukchanya, serta pembalap asal Jepang, Kazuki Shimizu, yang dalan kejuaraan Asia Filipina menjadi yang terbaik kedua dan ketiga.

"Satu lagi. Barba Eleazar Jr (Filipina). Memang dia enggak maksimal di sini karena cedera. Tapi kita harus tetap waspada di Asian Games nanti," ujar Hildan, pembalap Jawa Timur yang pada PON 2016 memperkuat kontingen Jawa Barat.

Hal sama dikatakan pembalap putra lain, Khoiful Mukhib. Pembalap asal Jepara, Jawa Tengah, ini menilai persaingan dalam Asian Games tidak jauh beda dengan kejuaraan Asia. Yang membedakan, kata dia, hanya trek yang akan dilintasi. Karena itu, pihaknya berharap bisa segera mencoba trek di Subang, Jawa Barat.

Begitu juga di sektor putri. Pembalap Thailand, Vipavee Deekaballes dan Siraphatson Chatkamnded, bakal menjadi pesaing berat bagi dua andalan Indonesia, Tiara Andini Prastika dan Nining Porwaningsih. Kedua pembalap Negeri Gajah Putih ini menjadi yang terbaik dalam Kejuaraan Asia MTB 2018.

"Sama aja dengan putra. Di putri, rivalnya juga itu-itu saja. Semoga kita bisa meraih hasil terbaik pada Asian Games 2018 nanti," tutur pembalap putri Indonesia, Nining Porwaningsih, saat dikonfirmasi.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia Raja Sapta Oktohari membenarkan bahwa persaingan tidak jauh berbeda dengan Kejuaraan Asia MTB 2018 Filipina. Karena itu, pihaknya akan bergerak cepat untuk mempersiapkan tim dengan baik, termasuk strategi pemenangannya.

"Di sini, mereka bisa mengukur kekuatan calon lawan. Memang di downhill kondisinya berbeda-beda. Beda trek, beda perlakukan dan hasil. Tapi minimal hasil di sini bisa menjadi acuan persiapan para atlet," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut dia, Asian Games 2018 merupakan tujuan utama persiapan atlet saat ini. Dengan waktu yang tersisa tiga bulan, pihaknya berharap persiapan dilakukan lebih maksimal mengingat Indonesia menjadi tuan rumah sehingga harus lebih mengenal trek yang akan digunakan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus