Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Bulu Tangkis Putra ke Final, Pelatih Ingin Kado Ulang Tahun Emas

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, berharap tim bulu tangkis dapat merebut emas sebagai kado ulang tahunnya.

21 Agustus 2018 | 23.35 WIB

Atlet bulu tangkis Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, menunjukkan medali kemenangannya setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 20 Maret 2018. Kevin/Marcus baru saja menjuarai All England 2018 setelah mengalahkan ganda putra Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan dua gim langsung 21-18, 21-17. TEMPO/Egi Adyatama
Perbesar
Atlet bulu tangkis Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, menunjukkan medali kemenangannya setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 20 Maret 2018. Kevin/Marcus baru saja menjuarai All England 2018 setelah mengalahkan ganda putra Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan dua gim langsung 21-18, 21-17. TEMPO/Egi Adyatama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tim beregu putra Indonesia berhasil menembus final Asian Games 2018. Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, berharap Indonesia dapat merebut emas yang telah terlepas selama 20 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Apalagi momen final besok bersebelahan dengan hari ulang tahun Herry IP, yang jatuh pada hari ini, Selasa, 21 Agustus 2018.

Hal ini pula yang disampaikan Herry IP kepada empat anak asuhnya yang menjadi bagian di tim beregu putra Indonesia. Apalagi lawan yang akan dihadapi di final adalah Cina.

"Mereka (pemain ganda putra) ucapkan selamat ulang tahun. Saya bilang minta kado, kadonya nanti minta emas saja, tapi ya minimal menang," ujar Herry IP dalam konferensi pers seusai kemenangan Indonesia.

Dua pasangan anak asuh Herry IP ikut andil membawa Indonesia melewati babak semifinal menghadapi Jepang. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil menaklukkan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, sedangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi penentu kemenangan dengan menang atas Takuto Inoue/Yuki Kaneko.

Kemenangan di partai final besok akan menjadi kado indah. Pasalnya, Indonesia telah lama tak merebut emas dari nomor beregu putra. Terakhir kali emas digenggam pada Asian Games 1998 di Bangkok. Saat itu Indonesia menaklukkan Cina di partai final.

"Yang pasti suasana saat 98 di Bangkok dengan sekarang berbeda. Dulu kami sebagai tamu, di sini sebagai tuan rumah. Sistem poin juga waktu 98 masih gunakan poin 15 dan pindah bola hingga durasi lama. Sekarang pakai rally point, bisa dibilang lebih tegang. Di sini didukung suporter, ada motivasi dan semangat lebih," kata Herry IP.

Dalam laga final bulu tangkis beregu Asian Games 2018 besok, sektor ganda akan kembali diandalkan untuk menyumbang poin. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo kemungkinan besar akan menghadapi Li Junhui/Liu Yuchen. Sedangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan melawan Zhang Nan/Liu Cheng.

Pertandingan final Asian Games 2018 digelar di Istora GBK mulai pukul 18.00. 

EGI ADYATAMA

 

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus