Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Fanatisme Fans Sepak Bola Liga Indonesia, Bobotoh hingga The Jakmania

Fans klub sepak bola Liga Indonesia punya sebutan yang unik, suporter Persib disebut Bobotoh, pendukung Persija dikenal The Jakmania.

20 Juni 2022 | 16.16 WIB

Bobotoh Persib di laga Piala Presiden antara Persib melawan Bali United di Stadion GBLA, Bandung, Ahad, 12 Juni 2022.  TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Bobotoh Persib di laga Piala Presiden antara Persib melawan Bali United di Stadion GBLA, Bandung, Ahad, 12 Juni 2022. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda pencinta olahraga sepak bola, nama seperti Madridista, Gunners, Manchunian, Milanisti, Interisti, Juventini, dan lainnya mungkin sudah tidak asing. Benar, mereka adalah sebutan untuk fans sepak bola klub raksasa di Eropa macam Real Madrid, Arsenal, Manchester United, A.C Milan, Inter Milan, dan Juventus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Keberadaan fans amat berarti bagi klub sepak bola. Baik saat hadir di gelanggang olahraga untuk mendukung pemain mereka. Atau dari segi finansial menjadi konsumen penjualan Jersey klub. Bagi seorang fans, rasanya kurang afdal menjadi fans kalau tidak punya pernak-pernik berbau klub kesayangan. Tidak dapat dipungkiri, bahkan klub-klub raksasa sebagian besar mendapatkan suntikan dana dari penjualan Jersey klub kepada fans.

Nama Fans Klub Sepak Bola Liga Indonesia

Membahas soal fans sepak bola, bukan hanya klub raksasa Eropa saja yang punya fans. Klub-klub sepak bola di tanah air juga punya penggemar. Berikut beberapa nama fans sepak bola di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Bobotoh

Bobotoh merupakan sebutan untuk pendukung klub sepakbola Persib Bandung. Kata Bobotoh berasal dari Bahasa Sunda, maknanya orang yang menghidupkan semangat. Sesuai namanya, kehadiran Bobotoh mampu membangkitkan semangat para pemain Persib Bandung. Fans sepak bola ini jadi salah satu yang paling berpengaruh di persepakbolaan Tanah Air. Tak hanya di Indonesia, Bobotoh juga tersebar di mancanegara.

Kemunculan Bobotoh diperkirakan sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Tercatat pada media massa khusus olahraga pada 1937 yang diterbitkan Oto Iskandar di Nata, Bobotoh sudah hadir dan mendukung Persib di Lapangan Tegallega, Bandung. Bobotoh sendiri sebenarnya sebutan umum untuk pendukung Persib Bandung. Para Bobotoh kemudian membuat kelompok-kelompok kecil sebagai fanbase.

Untuk merangkum kelompok-kelompok agar solid, Bobotoh kemudian membentuk sebuah organisasi induk. Selain agar solid, juga menghindari terpecah belah kala di tribun. Viking Persib Club (VPC) merupakan salah satu kelompok Bobotoh. Perkumpulan fans Persib ini berdiri pada 1993. Diawali dengan kelompok kecil yang bersatu dari berbagai kelompok. Viking hingga kini menjadi kelompok Bobotoh terbesar di antara kelompok Bobotoh lainnya.

2. Aremania

Arema FC juga punya suporter setia, namanya Aremania. Fans Arema FC ini mulai di kenal pada akhir 1990-an. Aremania tak termasuk dalam struktur organisasi klub Arema Malang. Melainkan berdiri sendiri sebagai simpatisan pendukung klub Arema Malang. Oleh karenanya, Aremania mandiri dalam segala urusan dan pembiayaannya.

Aremania pernah mendapat cap buruk lantaran hampir setiap pertandingan Arema FC diwarnai kericuhan. Kala itu, Aremania menjadi pendukung yang fanatik berpandangan sempit. Tetapi kemudian arek Malang sadar bahwa mendukung tim kesebelasan kesayangan mereka tak harus menjadi toksik. Kemudian Aremania mulai berbenah diri dan mengubah pandangan, tak hanya damai, sportif, loyal, tetapi juga atraktif.

Kericuhan yang disebabkan Arema tiap kali Arema FC bertanding itu bukan tanpa sebab. Aremania merupakan salah satu suporter paling loyal di Indonesia. Di setiap pertandingan, baik di Malang maupun di luar kota Malang, Aremania selalu mendukung tim kesayangannya. Mereka juga tak peduli timnya menang atau kalah, terpenting mereka mendukung tim kesayangan mereka. Belakangan Aremania telah menjadi pendukung sepak bola yang sportif, atraktif dan simpatik.

Aremania pernah mendapatkan penghargaan, antara lain The Best Suporter pada Ligina VI 2000 Oleh Ketum Agum Gumelar, serta The Best Suporter pada Copa Indonesia II 2006. Selain itu, pada Indonesian Super League 2010, Aremania menjadi fans sepak bola yang melakukan tur dengan jumlah paling besar. Sekitar 50 ribu Aremania datang ke Jakarta untuk menyaksikan pertandingan Arema FC dengan Persija Jakarta. Jumlah ini masih ditambah sekitar 7 ribu hingga 10 ribu Aremania yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

3. Bonek

Bonek merupakan fans sepak bola klub Persebaya Surabaya. Bonek sendiri merupakan singkatan dari Bondho nekat yang berarti modal nekat. Istilah Bonek muncul pada 1998. Kala itu, banyak suporter Persebaya Surabaya berbondong-bondong ke Jakarta demi menyaksikan Serdadu Tridatu, julukan tim Persebaya Surabaya, berlaga.

Nama Bonek mendapatkan stigma negatif karena memiliki makna modal nekat tersebut. Kemudian pada awal 2017, manajemen baru Persebaya Surabaya melalui presiden klub Azrul Ananda berusaha menghilangkan stigma negatif itu. Azrul menambahkan kata kreatif, sehingga Bonek kini dikenal sebagai singkatan dari Bondo, Nekat & Kreatif.

Bonek merupakan suporter pertama di Indonesia yang memelopori fenomena away supporters seperti di Eropa. Away supporter sendiri merupakan pendukung sepak bola yang mengiringi tim kebanggaannya bertanding ke kota lain. Kala itu memang belum ada suporter yang away dengan sangat terorganisir seperti Bonek. Bonek juga memiliki hubungan yang baik dengan Viking Persib Club, supporter klub Persib Bandung.

4. Persipura Mania

Persipura Jayapura juga punya kelompok suporter. Fans klub sepak bola ini diberi nama Persipura Mania. Penggemar atau ultras garis keras mereka dijuluki The Comen’s dan Black Pearl Curva Nord. Persipura Mania berdiri sejak 2004, terdiri dari 18 elemen suporter. Saat mendukung kesebelasan kesayangan berlaga, Persipura Mania biasanya menggunakan dress code yang identik dengan warna merah dan hitam. Persipura Mania biasanya akan memadati Stadion Mandala, home base klub Persipura Jayapura, saat kesebelasan menjamu klub lain.

5. The Jakmania

The Jakmania merupakan fans sepak bola Persija Jakarta. Ide membentuk The Jakmania muncul dari manajer Persija saat itu, Diza Rasyid Ali, yang didukung Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Pada era Hindia Belanda, Persija yang dulunya bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) sebenarnya sudah memiliki suporter. Kala itu pendukung VIJ disebut VIJers. Namun setelah kemerdekaan VIJers pun tidak diketahui rimbanya.

VIJ kemudian berganti nama menjadi Persidja dan bergabung dengan Voetbalbond Batavia en Omstreken (VBO). Seiring berjalannya Persija, berdirilah kelompok suporter Persija Fans Club atau PFJ. Namun kala itu keanggotaannya terbatas pada keluarga pemain dan pengurus Persija serta artis-artis ibu kota Jakarta. Melihat sedikitnya suporter Persija serta ketidakjelasan kelompok PFC saat itu, muncullah gagasan ide membentuk suporter pada 1997. Sejak saat itu, fans sepak bola Persija Jakarta memiliki fanbase resmi bernama The Jakarta Mania atau the Jakmania.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus