Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Giuliano Simeone menjadi pahlawan kemenangan Atletico Madrid atas Getafe 5-0 di perempat final Copa del Rey, Rabu dinihari, 6 Februari. Putra pelatih Diego Simeone itu mencetak dua gol dalam 17 menit pertama, membuktikan perannya sebagai penyerang andal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gol pertamanya lahir dari sundulan dekat setelah memanfaatkan umpan Javi Galan pada menit kedelapan. Ia menambah golnya sembilan menit kemudian dengan tembakan fist time. Meski gol ketiganya di menit ke-49 dianulir karena offside, penampilannya memicu tepuk tangan meriah saat ia diganti pada menit ke-60.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usai laga, Giuliano mengaku bangga dengan kerja keras tim sekaligus menyadari dirinya masih perlu berkembang. "Saya sangat senang malam ini, ini gila. Saya ingin berterima kasih kepada tim karena kami telah melakukan upaya besar," kata pemain sayap Argentina itu kepada Teledeporte.
Ia sadar masih perlu meningkatkan diri. "Saya senang bisa mencetak gol, saya memikirkan hal-hal yang harus saya tingkatkan dari hari ke hari, saya masih memiliki banyak kekurangan dan detail yang ingin saya tingkatkan untuk terus tumbuh," kata dia.
Pemain berusia 22 tahun itu juga menegaskan fokusnya untuk terus memperbaiki kualitas permainan, terutama jelang derbi Madrid melawan Real Madrid di La Liga akhir pekan ini. "Hari ini pertandingan sangat berat, jadi kami harus istirahat, persiapkan diri, dan berikan segalanya di Sabtu," ujarnya.
Profil Giuliano Simeone
Lahir di Roma, Italia, pada 18 Desember 2002, Giuliano Simeone Baldini mewarisi darah sepak bola dari sang ayah, Diego Simeone. Ia lahir ketika ayahnya masih bermain dan kala itu membela AS Roma.
Meski tumbuh dalam lingkungan keluarga legenda, Giuliano memilih merintis karier secara mandiri. Ia memulai perjalanan di negaranya, Argentina. Ia menimba ilmu di akademi River Plate, sebelum bergabung dengan Atletico Madrid pada 2019.
Rintisan kariernya tidak instan. ia memulai dari Atletico B. Ketika menembus tim senior, ia sempat dipinjamkan ke Real Zaragoza (2022/23) dan Deportivo Alaves (2023/24) untuk mengasah kemampuan. Di Zaragoza, ia menunjukkan tajinya dengan mencetak 9 gol dalam 36 penampilan.
Kembali ke Atletico musim ini, Giuliano telah tampil dalam 16 pertandingan dengan kontribusi 1 gol. Secara total, ia mengoleksi 39 gol dari 130 penampilan di tingkat senior.
Dengan tinggi 173 centimeter dan berat 73 kilogram, pemain berkaki kidal ini mengandalkan kecepatan, pergerakan cerdas, serta kemampuan membaca ruang di area penalti. Di level internasional, ia merupakan bagian dari Timnas Argentina U-23 dan pernah diproyeksikan untuk Olimpiade.
Meski belum sepenuhnya menjadi starter tetap di Atletico Madrid, dedikasinya untuk terus belajar dan karakter pantang menyerah mencerminkan filosofi Cholismo (ditandai pertahanan ketat, kerja keras, dan disiplin) yang diwariskan sang ayah. Nomor punggung 22 yang ia kenakan bukan sekadar angka, melainkan simbol komitmennya untuk keluar dari bayangan nama besar keluarga dan membuktikan diri sebagai pemain berkualitas di pentas Eropa.
REUTERS | TRANSFERMARKT
Pilihan Editor: Pratama Arhan Jadi Pemain Muda Terbaik Liga Thailand Pekan Ke-20