Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Liestiadi resmi menjadi pelatih baru PSIM Yogyakarta menggantikan Aji Santoso yang mengundurkan diri. Penunjukkan Liestiadi ini dilakukan Kamis, 10 Oktober 2019, sehari setelah Aji mundur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya sudah mengikuti perjalanan PSIM sejak masih dilatih coach Vlado (Vladimir Vujovic) kemudian berganti ke coach Aji Santoso," kata Liestiadi saat diperkenalkan sebagai pelatih baru PSIM di Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Liestiadi menangani klub Liga 2, Blitar Bandung United atau Persib Bandung B. Ia mengundurkan diri dari klub lamanya itu 10 September lalu.
Liestiadi menuturkan tak serta merta menerima pinangan dari manajemen PSIM. Ia juga sempat mengajukan syarat ke pihak klub. Pertimbangannya, PSIM saat ini di peringkat ketujuh klasemen Liga 2 wilayah Timur tinggal menyisakan dua laga dan berada di jurang degradasi.
“Saya bilang ke manajemen, target utama saya bagaimana PSIM tidak terdegradasi (ke Liga 3). Kalau soal masuk delapan besar itu nanti, yang penting aman dulu dari degradasi,” ujarnya.
PSIM Yogyakarta akan menjalani dua laga kandang, yakni melawan Persatu Tuban pada 13 Oktober dan Persis Solo 21 Oktober nanti.
Liestiadi sendiri optimistis bakal cepat beradaptasi dengan pemain PSIM yang sebagian besar pernah dia latih. “Beberapa pemain sudah saya kenal baik, dan saya latih, semoga kami bisa segera menyatu menghadapi Persatu Tuban dan bisa menang untuk mengamankan posisi PSIM,” ujarnya.
Liestiadi juga bakal didampingi asisten pelatih Erwan Hendarwanto. Sebelumnya Erwan pernah menjabat sebagai asisten pelatih PSIM. Dia sempat mundur pada April 2019 karena tim pelatihan saat itu hendak bertolak menjalani pemusatan latihan di Bogor.
"Hati saya sudah ada di sini (PSIM). Rasa cinta pada tim ini yang membuat saya kembali," kata Erwan.
Sekalipun belum pernah mempersembahkan trofi sejak menjadi asisten Seto Nurdiyantoro di musim kompetisi 2013, kemudian menjadi pelatih kepala 2016/2017, hingga menjabat sebagai manajer musim berikutnya, Erwan merupakan sosok yang dekat dengan PSIM. Dia juga dikenal mampu mengembangkan sebuah filosofi, atau gaya bermain yang membuat klub lain gentar ketika berhadapan dengan PSIM, meski tanpa pemain bintang.
PRIBADI WICAKSONO