Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali punya penilaian sendiri dalam mengukur keberhasilan timnas Indonesia senior dan junior dalam mendulang prestasi di kancah internasional. Menurut dia, tim nasional kelompok umur, dari U-16, U-19, hingga U-23, baru dinyatakan berhasil meraih prestasi pada turnamen pada level Asia Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PSSI belum merasa timnas usia muda meraih kesuksesan kalau ukurannya piala dunia dan piala Asia. Mereka baru sukses di Piala AFF," kata Amali saat menjawab pertanyaan member Tempo dalam program Q&A membership grup Telegram Olahraga Tempo.co di Jakarta pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus Partai Golkar tersebut pun memilih berfokus untuk menyiapkan pembinaan dan kompetisi untuk pemain sepak bola usia muda. Amali berharap bisa mendapatkan pemain dengan kualitas terbaik untuk timnas Indonesia di level senior.
"Makanya sekarang kami lebih menyiapkan pemain usia muda yang kualitasnya jauh lebih baik dari yang ada sekarang untuk menopang Timnas Senior supaya lebih tangguh," kata Amali.
Indonesia berhasil menyabet gelar juara Piala AFF pada kelompok umur. Pada 2019, timnas U-22 berhasil menjadi juara Piala AFF U-22 setelah mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 lewat gol Sani Rizki dan Osvaldo Haay. Gelar ini melengkapi trofi yang sudah lebih dulu diraih timnas U-19 pada 2013 dan timnas U-16 pada 2018.
Timnas U-16 Indonesia berhasil mengulang prestasi pada Piala AFF U-16 2022. Di bawah kepelatihan Bima Sakti, Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0 dan menjadi juara. Namun, timnas U-17 gagal melewati babak kualifikasi untuk berlaga di ajang Piala Asia U-17 2023.
Prestasi pada level junior nyatanya tak beriringan ketika capaian timnas Indonesia level senior. Indonesia belum pernah juara sekalipun di ajang Piala AFF. Prestasi paling mentok dalam sejarah sepak bola, Skuad Merah Putih hanya mampu menjadi runner up.
Amali mengatakan bahwa PSSI sudah membuat proyek jangka panjang timnas Indonesia untuk menembus putaran final Piala Dunia 2038. "PSSI sudah menyiapkan program jangka panjang menuju tahun 2045, untuk menunjang itu, sudah disiapkan juga program jangka menengah yaitu dari grassroot menuju Piala Dunia 2038," kata dia.
Amali berfokus pada pembagian tiga jenjang pembinaan sepak bola di Indonesia. Pembinaan berawal dari akar rumput untuk anak usia 6-12 tahun, berlanjut pada jenjang pembentukan tim usia muda atau youth formative usia 13-16 tahun, hingga tahap akhir yang berfokus pada pemain berusia 16-19 tahun untuk kerangka pembentukan timnas U-20.