Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berjuang Mencari Masjid di Athena

Di ibu kota Yunani, Athena, bermukim sekitar 500 ribu kaum muslim, yang sebagian besar merupakan imigran asal Asia dan Afrika. Kebanyakan dari mereka ingin menunaikan ibadah di tempat yang tepat: masjid. Namun, di kota itu, tak ada rumah ibadah "resmi". Walhasil, mereka harus menyewa sebuah flat, ruang bawah tanah, garasi tua, atau gudang, kemudian mengubahnya menjadi masjid darurat sebagai tempat beribadah.

28 Juli 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Berjuang Mencari Masjid di Athena

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di ibu kota Yunani, Athena, bermukim sekitar 500 ribu kaum muslim, yang sebagian besar merupakan imigran asal Asia dan Afrika. Kebanyakan dari mereka ingin menunaikan ibadah di tempat yang tepat: masjid. Namun, di kota itu, tak ada rumah ibadah "resmi". Walhasil, mereka harus menyewa sebuah flat, ruang bawah tanah, garasi tua, atau gudang, kemudian mengubahnya menjadi masjid darurat sebagai tempat beribadah.

Sebetulnya, banyak jenis "masjid" yang bertebaran di Athena dan wilayah sekitarnya. Namun "masjid-masjid" itu tidak mudah dikenali. Fotografer Reuters, Yorgos Karahalis, berkelana memotret tempat-tempat ibadah darurat bagi kaum muslim di Yunani, terutama di Athena.

Terbesit kabar, pemerintah Yunani baru-baru ini menunda pemberian dana untuk pembangunan sebuah masjid di Athena. Setelah menunda-nunda dan banyak mengusulkan perubahan lokasi, akhirnya pemerintah menemukan tempat untuk mendirikan masjid, yakni di pangkalan angkatan laut yang terbengkalai. Lokasi tersebut berada di sebelah sebuah gereja.

Yunani adalah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen Ortodoks. Selama sekitar empat abad, negeri itu pernah hidup di bawah kekuasaan Turki. Hingga kini, Turki masih dianggap sebagian orang Yunani sebagai rival utama. Bagi banyak penduduk setempat, umat Islam dianggap mewakili kehadiran Turki di Yunani, sehingga cukup berat bagi mereka menerima rencana pembangunan masjid.

Tentu saja, sebuah masjid berkapasitas 400 orang tak akan cukup menampung dan melayani ribuan umat Islam di Athena. "Tapi itu akan menjadi pesan yang kuat ke seluruh dunia," kata Javed Aslam, presiden masyarakat Pakistan, di Athena. REUTERS | TOMMY SATRIA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus