Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Biarpun kena dorr

Kota banjarmasin mengadakan festival "folk song" yang kedua. minat anak-anak terhadap musik cukup besar dan festival menjadi tempat memupuk kembali lagu-lagu daerah. (ms)

31 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI mungkin tidak hanya terjadi di Banjarmasin. Festival II "folk song" maunya. Dalam kartu undangan tidak jelas diterangkan bagaimana-bagaimananya, sehingga penduduk setempat bermula menyangka pertarungan bunyi-bunyian itu bakal rampung dalam satu gebrakan pada hari itu juga. Itulah sebabnya akhir Desember lalu, muda-mudi musik non elektronik kawasan sana, segera angkat kaki menuju hutan "Banjar Raya" -- tempat kerepotan tersebut berlangsung. Tapi sampai pukul 11 siang, pihak panitia membiarkan saja para penonton tetap menanti. Banyak orang mulai putus harapannya, kalau tidak tengah hari protokol menyuruh salah satu dari 9 peserta (yang terdaftar 11 grup) untuk segera mulai saja merayukan lagu-lagu. Tetapi apa lacur, begitu mereka membuka mulut untuk tarik suara begitu saja tiba-tiba -- dorrrr -- bunyi petir tanpa diundang dikuntit oleh hujan yang dahsyat. Seluruh hadirin, termasuk para peserta yang memenuhi arena terbuka itu basah kuyup. Acara dihentikan kontan. Digusur Dari Kursi Sejenak dua jenak, hujan suka berdamai. Di bawah naungan langit yang menimbulkan kcsangsian, festival diteruskan sampai peserta terakhir. Hasilnya, 6 grup dinyatakan boleh masuk final. Akan tetapi GPSM/Kosgoro Banjarmasin yang punya kerja sore itu lantas mengumumkan sesuatu yang agak mengecewakan, yakni perihal final yang baru akan dilangsungkan 13 hari kemudian di Gelanggang Remaja Hasanuddin. M. Damanik, ketua panitia tak sempat memberikan keterangan kenapa. Untunglah pada tanggal 10 Januari yang lalu, janji final tersebut ditepati. Tetapi -- tetap terus -- sampai pukul 10 malam acara puncak tersebut tak kunjung mulai. Para penonton jadi gemas dan nyaris bubar. Persoalannya baru ketahuan kemudian. Ternyata pihak Celanggang Remaja tak sudi gedungnya dijejali kursi. "Ini panitia bagaimana?" tanya penonton. Tapi karena ngebet nonton mereka bersabar juga dan sudi digusur dari kursi sedang kursi dinaikkan ke balkon. Keramahan tersebut membantu festival yang kemudian menghasilkan Grup Nusantara -- dari SMPP yang dinyatakan berhak menyimpan sementara Piala Bergilir dari Kadapol XIII/Kalra, hasil yang memang sudah diduga juga oleh penonton. Juara lainnya adalah grup SMEAN 11 diikuti oleh grup SMAN 11. Nelly Luhulima, perempuan setengah baya yang duduk di samping 4 juri pria lainnya memberi komentar: "Keberanian anak-anak itu untuk tampil di depan publik, pantas dipuji. Tapi lihatlah, kenapa ada lagu-lagu sedih mereka bawakan dengan mimik yang gembira?" Nelly yang sering juga dinobatkan sebagai bintang seriosa ini lantas scgera menganjurkan supaya segera diadakan pembinaan, mengingat festival yang sudah sampai ke-2 itu akan diadakan saban tahun. Menurut penilikannya minat musik di "kota asin" itu cukup besar. Benar juga, apalagi festival menjadi cukup penting -- meskipun diselenggarakan dengan acak-acakan -- karena menjadi tempat memupuk kembali lagu-lagu daerah. Lagu-lagu daerah Banjar seperti: Kambang Goyang, Paris Barantai, Tambangan Balarut telah dicuatkan kembali sebagai lagu wajib, sementara lagu-lagu Batak banyak sekali ditampilkan sebagai lagu pilihan. Lagu terkenal seperti A Sing Sing So yang tersohor itu misalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus