Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Bos dicurigai sebagai mata-mata

Pengarang : peter wright new york : viking, 1987 resensi oleh : rosihan anwar

5 Desember 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SPY CATCHER The Candid Autobiography of a Senior Intelligence Officer Oleh: Peter Wright Penerbit: Viking, New York, 1987, 392 halaman BUKU Spy Catcher (Penangkap Mata-Mata) laris sekali di Amerika Serikat, tersedia di mana-mana, tetapi dilarang di Inggris. Pers Inggris tidak boleh menyiarkan bagian-bagian buku tersebut, walaupun secara diam-diam naskah terbitan Amerika beredar di kalangan orang Inggris. Ketika terbitan Australia buku itu hendak diedarkan, pemerintah Inggris berusaha mencegahnya dengan mengajukan persoalannya kepada pengadilan di Australia. Akhirnya, Pengadilan Tinggi Australia di Canberra menolak tuntutan supaya buku itu dilarang beredar. PM Inggris Margaret Thatcher sewot sekali dibuatnya. Ia bertekad menegakkan prinsip bahwa pegawai negeri harus menghormati sumpah jabatannya. Landasan hukumnya: Official Secret Act yang disahkan tahun 1911 dan pasal 2 Undang-Undang Anti-Spionase ini menyatakan sebagai suatu pelanggaran, bila membocorkan sembarang informasi resmi, betapapun kecilnya. Pangkal kehebohan ialah karena penulis buku Spy Catcher bernama Peter Wright (kini berdiam di Australia) pernah menjabat sebagai Asisten Direktur M15. Adapun M15 itu Dinas Keamanan Inggris (British Security Service) yang kurang lebih sama dengan FBI (Federal Bureau of Investigation) di Amerika Serikat. Tugas utama M15 melindungi rahasia-rahasia Inggris di negeri sendiri terhadap mata-mata asing dan mencegah sabotase dalam negeri, subversi, dan pencurian rahasia negara. M15 berbeda dengan M16 yaitu Dinas Intelijen Rahasia Inggris (British Secret Intelligence Service), sebuah organisasi sipil yang fungsinya serupa dengan CIA (Central Intelligence Agency) di Amerika. Tugas M16 mengumpulkan informasi di luar negeri dan dinas-dinas strategis lain. Orang awam penonton film kenal dengan M16, karena agen rahasia 007 James Bond bekerja untuk M16. Baik M15 maupun M16 dikontrol oleh Komite Gabungan Intel (Joint Intelligence Committee). Yang membikin gempar pemerintah dan masyarakat Inggris ialah pengungkapan oleh Peter Wright bahwa tidak kurang dari bosnya sendiri, yaitu Dirjen M15 bernama Sir Roger Hollis yang menjadi mata-mata Soviet Rusia. Ini berarti dalam istilah dunia intel, Sir Roger adalah mole, musuh dalam selimut. Menurut kamus, mole berarti: tahi lalat tikus mondok. Tuduhan ini dahsyat, mengingat PM Thatcher sendiri menjelaskan di sidang parlemen Inggris tahun 1981, "Hollis bukanlah seorang agen Dinas Intel Rusia." Lord Trend, mantan Sekretaris Kabinet, menyelidiki perkara Hollis, dan kesimpulannya dia percaya kepada tak bersalahnya Hollis. Tetapi Peter Wright menulis, "Saya percaya dia berkhianat." Bagaimana dia sampa mencurigai bosnya sendiri, beralaskan data keterangan yang dikumpulkannya dengan tekun dan teliti dari tahun ke tahun. Itulah cerita menarik dari buku Spy Catcher. Sejarah dinas rahasia Inggris tak pernah sunyi dari pembelotan. Pada 1951 dua diplomat Guy Burgess dan Donald MacLean menyeberang memihak Moskow. Kasus Harold "Kim" Philby, pejabat senior M15 yang melarikan diri ke Soviet, 1963, juga amat terkenal. Sir Anthony Blunt, pejabat M15 pada masa Perang Dunia II menyingkapkan tahun 1979, dia adalah mata-mata Rusia. Skandal spionase tampaknya bagaikan lumrah di Inggris. Pada 1949 Klaus Fuchs mengaku memberikan keterangan tentang senjata atom kepada Rusia. Tahun 1960 Houghton dibuka kedoknya, setelah dia berkhianat memberikan bagian-bagian penting dari deteksi di bawah air, suatu sistem NATO kepada Soviet. Vassal ditangkap tahun 1962 dan sekali lagi rahasia-rahasia kelautan NATO terbang ke Eropa Timur. Pada tahun itu terjadi pula skandal Menteri Pertahanan John Profumo yang terlibat dalam affair dengan wanita panggilan Christine Keeler, dan diduga Rusia telah memperoleh rahasia nuklir dari Profumo melalui Keeler. Pada awal 1965 terjadi kasus Martelli yang bekerja di sebuah lembaga penelitian nuklir Inggris dan hubungannya dengan dinas rahasia Soviet diketahui, sehingga ia ditangkap M15. Peter Wright, seorang ilmuwan, mulai bekerja pada M15 tahun 1955. Dia melaksanakan pekerjaan kontraspionase dengan menggunakan alat-alat canggih menyadap gedung kedutaan yang ada di London. Dia memasang mikrofon penyelidik di belakang mesin-mesin kode yang terdapat di kedutaan asing. Dia dapat mengetahui dan membaca kode-kode yang keluar dari kedutaan Yunani yang pada masa krisis di Siprus memberikan bantuan kepada pemimpin gerilya Siprus Kolonel Grivas. Yang menarik ialah pengungkapannya, "Kami beroperasi dengan cara yang sama terhadap kedutaan besar Indonesia pada masa konfrontasi Indonesia/Malaysia dan membaca kode-kodenya secara berkesinambungan selama sengketa itu." Kontraspionase terhadap kedutaan Soviet dan agen-agen KGB (Komitet Gosuderstvennoy Bezopasnosti -- Komite Sekuriti Negara, Uni Soviet) yang berkeliaran di Inggris sudah merupakan menu sehari-hari. Setelah selesai krisis Siprus yang berakhir dengan kemenangan Uskup Agung Makarios dan EOKA, tanpa Inggris sempat menciptakan suatu kelas politik lokal yang stabil, sehingga kemudian sampai sekarang Siprus terus diganggu oleh ketidakstabilan politik, Peter Wright menulis sebuah makalah untuk-M15, yang di dalamnya dia mengusulkan supaya melaksanakan model Bolshevik, karena model itu berhasil baik. Lenin mengerti lebih baik ketimbang siapa pun bagaimana memperoleh kontrol atas suatu negeri dan sama pentingnya bagaimana mempertahankan kontrol itu. Lenin percaya bahwa kelas politik harus mengontrol orang-orang dengan senapan dan dengan dinas intel, dan dengan alat-alat ini dapat menjamin, tiada tentara, maupun suatu kelas politik lain dapat menantang kekuasaan. Feliks Dzerzhinsky, pendiri Dinas Intel Rusia modern, secara khusus mendirikan CHEKA (pelopor KGB) dengan mengingat tujuan-tujuan tadi. Ia mendirikan tiga direktorat utama yakni Direktorat Utama Pertama untuk melawan orang-orang di luar negeri yang mungkin bersekongkol menentang pemerintah Direktorat Utama Kedua untuk melawan mereka di dalam Uni Soviet yang mungkin mengadakan persekongkolan Direktorat Utama Ketiga yang menyusup ke dalam angkatan bersenjata untuk menjamin bahwa tiada kup militer dapat direncanakan. Makalah Peter Wright tidak di sambut baik oleh para direktur M15. Terlalu bersifat "sinis" kata mereka. Akan tetapi, tulis Peter Wright, menengok kembali selama seperempat abad, hanyalah di mana suatu versi dari prinsip-prinsip Lenin telah diterapkan di negeri-negeri yang baru diciptakan, maka suatu diktatur militer dapat dielakkan. Menengok kembali ke masa lampau, Peter Wright menceritakan rupa-rupa hal yang tidak kita ketahui selama ini. Misalnya bagaimana seluruh jaringan mata-mata Inggris di Mesir digulung oleh Nasser waktu pecah Perang Suez, 1956, dan M16 mencoba membunuh Nasser dengan gas saraf. Gagal. Juga bagaimana CIA meminta bantuan Peter Wright untuk melakukan pembunuhan terhadap para pemimpin Dunia Ketiga, tetapi ditolaknya. Malah di kalangan M15 sendiri pernah ada persekongkolan untuk menjauhkan PM Harold Wilson -- pertengahan 1970-an -- suatu gerakan yang dimulai di dalam CIA yang tak senang kepada Wilson, karena dia seorang sosialis (Partai Buruh). Dan yang paling menggemparkan, bagaimana dituduhnya Kepala M15 Sir Roger Hollis sebagai mata-mata Rusia. Apa sebabnya Peter Wright menulis otoiografi seperti ini, dan tak tanggung-tanggung menyingkapkan rahasa intern M 15? Dia pengkhianat -- seperti kata sebagian orang, setelah buku Spy Catcher terbit. Atau dia orang edan (fool) seperti kata pihak lain? Tidak ada petunjuk dalam biografinya yang secara pasti dapat menjawab pertanyan tadi. Namun, buku ini berguna dibaca untuk mengetahui dunia intel. H. Rosihan Anwar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus