Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Bukan anton chekov

21 Agustus 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEBIASAAN menonton film asing lalu membuat skenarionya dengan bingkai Indonesia, bukan rahasia. Bukan tabu di kalangan orang film. Mungkin karena itu Fritz Schadt berpendapat, isu penjiplakan tidak perlu lagi dipersoalkan. "Bagaimana kita membuktikan sebuah film plagiat atau tidak? Karena biasanya film asing hanya mengilhami satu ide cerita. Kalau idenya bagus ya ambil saja," ujarnya ringan. Fritz memang tidak membedakan antara mengambil ide dan menuangkan ide. Untuk membuat Si Mamat umpamanya, Sjumandjaya mengambil ide dari karya Anton Chekov. Filmnya yang lain, Laila Majenun, diilhami karya klasik Shakespeare Romeo and Juliet. Sjuman tidak dituduh menjiplak bukan karena ia jujur mengakui telah mengambil ide. Tapi karena dalam menuangkan ide ke dalam gambar, ia orisinal. Si Mamat yang kita lihat, luar dan dalam tidak sedikitpun mencerminkan pinjaman dari Rusia -- melainkan sosok tragis pegawai negeri rendahan, lugu, dan akhirnya jadi korban lingkungan. Contoh yang lebih ekstrim ialah film A Bout de Souffle karya Jean Luc-Godard. Lewat film ini Godard diakui telah menemukan sesuatu yang baru. Tapi ia mengakui, bahkan menjelaskan, ketika membuat A Bout de Souffle dalam benaknya jelas tergambar shot dan scene dari karya dua sutradara Amerika terkemuka, Otto Preminger dan George Cukor. Apakah karena diilhami gaya visualisasi Preminger dan Cukor, Godard bisa dituduh menjiplak? Ternyata tidak. A Bout de Souffle sebaliknya diakui sebagai karya puncak yang mengejutkan dalam perfilman. Dan Godard dianggap pelopor 'New Wave'. Kok bisa? Karena orisinal. Godard memang berangkat dari gagasan orang. Hanya saja, orang seperti dia tidak akan terpacak pada gagasan para pendahulu itu, dan sebaliknya berangkat ke satu wilayah lain. Apakah proses panjang yang mengerahkan segenap jerihpayah kreativitas itu bisa ditemukan dalam karya-karya Indonesia yang dianggap menjiplak, itulah soalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus