Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Madame Mei dari Rue Saint-Denis

Madame Mei menceritakan bahwa semalam kau tengah digoda oleh seorang bajingan di bar dekat Rue Saint-Denis.

15 Februari 2025 | 00.00 WIB

Ilustrasi: Tempo/Alvin Siregar
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Alvin Siregar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Cerpen Gusti Aditya yang berkisah para perempuan tangguh di Rue Saint-Denis.

  • Ceritanya berlatar belakang lika-liku kehidupan malam di Paris.

  • Bermula dari pertemuan sang tokoh yang mabuk dengan Madame Mei.

KAU adalah jurnalis yang payah. Setidaknya itu yang kau ingat dari apa yang dikatakan jurnalis senior di sebuah acara kepenulisan di sekitar Panthéon. Barangkali amarah itulah yang membawa langkahmu menuju sebuah bar dan mabuk sepuasnya. Banyak lelaki hidung belang yang datang, ia menggodamu dan ingin menidurimu. Kau yang setengah sadar, hanya tertawa dan meringis. Penglihatan dan pendengaranmu menjadi buruk, kau merasa ada tangan asing yang mulai menyentuh leher dan pipimu. Setelah itu, hanya suara BUK yang lumayan keras kau dengar. Tiba-tiba lelaki hidung belang itu tersungkur, hidungnya keluar darah. “Rasakan tinju Madame Mei,” kata seorang perempuan di sampingmu. Hanya sampai situ yang kau tahu. Sisanya adalah kelabu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Gusti Aditya

Gusti Aditya, penulis lepas asal Yogyakarta. Tulisannya tersebar di berbagai media massa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus