Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mad Men Kreator: Matthew Weiner Pemain: Jon Hamm, Elisabeth Moss, Vincent Kartheiser, January Jones, Christina Hendricks
Ketika serial ini dimulai, Kota New York pada 1960 tampak penuh dengan kepulan rokok, lelaki kelimis berjas dan berdasi yang memiliki istri dan anak di suburban serta pacar-pacar untuk selingan di tengah kota. Sementara para suami bekerja dan bercumbu, para istri sibuk membahagiakan suami, sedangkan dirinya sama sekali tak kunjung bisa gembira.
Itulah cara Matthew Weiner memperkenalkan kehidupan New Yorker yang sesungguhnya, seperti halnya bagaimana dia menggebrak pemirsa HBO dengan The Sopranos, yang menggambarkan dunia mafia New Jersey lengkap dengan sisi ”manusiawi” dan nasib keluarganya yang ingin hidup seperti keluarga biasa lainnya.
Don Draper (Jon Hamm, mendapatkan penghargaan Golden Globe tahun ini untuk penampilannya yang bersinar) adalah seorang creative director agen iklan Sterling Cooper di kawasan mewah Madison Avenue. Dia memiliki segalanya yang diinginkan lelaki pada zamannya. Tampan, cerdas, dan diinginkan semua klien, keren, istri blonda mantan model dan hidup yang serba berkecukupan dengan dua anak di rumah idealnya. Tak ada yang mengetahui masa lalu dan asal-usul Draper (yang sesungguhnya bernama Richard Whitman). Suatu hari, salah satu anak buahnya, Pete Campbell, yang oportunis itu, mengetahui masa lalu Draper. Campbell mengancamnya untuk memberi tahu para bos. Ini puncak ketegangan serial yang semula kurang dikenal pemirsa dunia dan mendadak melejit setelah mendapat penghargaan Golden Globe sebagai serial drama terbaik tahun ini.
Di samping kisah protagonis Don Draper yang misterius, kita melihat nasib sekretaris pada 1960-an yang menjadi ”makanan” para bos sehari-hari (dan mereka menganggapnya sebagai ”bagian dari permainan kantor”); atau para istri di rumah yang melihat orang tua tunggal (bahasa Indonesianya: janda) sebagai ”barang nista”, meski mereka sendiri sangat tak bahagia dengan posisinya yang bolak-balik mengurus rumah dan mengurus suami yang gemar berselingkuh.
Serial ini tak ragu melawan arus Hollywood yang menekankan hiburan yang menyegarkan hati. Mad Men adalah sebuah kisah suram warga New York yang tak kunjung memahami kapan rasa kesendirian itu berakhir.
Leila S. Chudori
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo