Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Ridley Scott Menemukan Kembali Film Epik Sejarah dalam Gladiator II

Film-film epik Ridley Scott terbentang dari Gladiator sampai Robin Hood dan Napoleon. Menemukan kembali epik sejarah.

 

28 Desember 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sutradara Ridley Scott. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sutradara Sir Ridley Scott dikenal sebagai pembuat film epik sejarah.

  • Dia membuat film seperti 'Gladiator', 'Robin Hood', dan 'Napoleon'.

  • Ridley Scott dianggap telah menemukan kembali film epik sejarah.

FILM Gladiator II melambungkan lagi nama Ridley Scott sebagai sutradara sepuh yang tetap bersinar. Film ini membawa emosi tersendiri bagi penonton, juga Scott. Gladiator II merupakan kelanjutan cerita epik Gladiator (2000) yang sukses besar. Gladiator berhasil meraih lima Oscar, di antaranya kategori Film Terbaik serta Aktor Terbaik untuk bintang utamanya, Russell Crowe.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Scott dikenal sebagai sutradara yang ciamik meramu film-film kolosal. Selain Gladiator, sineas asal Inggris yang kini berusia 87 tahun itu telah mengarahkan film-film epik seperti Kingdom of Heaven (2005), Robin Hood (2010), dan Napoleon (2023).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adegan film Exodus: Gods and Kings (2014). Volcano Films

Ridley Scott lahir di South Shields, Durham, Inggris, pada 30 November 1937. Setelah Perang Dunia II, Scott dan keluarga menetap di Teesside, wilayah timur laut Inggris. Scott  menempuh studi di West Hartlepool College of Art dan meraih gelar sarjana desain pada 1958. Ia lalu meraih gelar master seni grafis di Royal College of Art pada awal 1960-an. Scott kemudian bekerja sebagai desainer set dan sutradara di stasiun televisi BBC. Pada 1967, ia menyutradarai lebih dari 2.000 iklan.

Perhatiannya pada gaya visual dalam iklan, termasuk efek pencahayaan yang khas, membawa Scott menjadi sutradara film. Film pertama yang digarapnya adalah The Duelists (1977). Film ini memenangi penghargaan film panjang pertama terbaik di Festival Film Cannes. Setelah itu ia merilis film lain, yaitu Alien (1979), Blade Runner (1982), dan Legend (1985), yang makin melambungkan namanya.

Adegan film Napoleon (2023). Apple Studios

Beberapa film Scott berikutnya berlatar zaman kontemporer, seperti Someone to Watch Over Me (1987), Black Rain (1989), dan Thelma & Louise (1991). Film terakhir mengantarkan Scott masuk nominasi Oscar sebagai sutradara untuk pertama kalinya. Tapi Gladiator-lah film terbaik yang pernah ia buat dengan mengumpulkan lima Oscar dan nominasi Sutradara Terbaik untuk Scott.

Scott telah memberikan pengaruh besar pada perfilman modern. Dia sutradara yang mengubah cara kita memandang sinema, terutama dalam hal visual dan tata letak set yang mengesankan. Selain itu, dia sering membahas tema-tema yang mendalam, seperti eksplorasi kemanusiaan dalam lingkungan yang keras.

Menurut Jeffrey Richards, Guru Besar Sejarah Budaya di University of Lancaster, Inggris, sementara Sir Walter Scott adalah penemu novel sejarah pada dekade pertama abad ke-19, Sir Ridley Scott menemukan kembali epik sejarah pada dekade pertama abad ke-20. Dalam The Return of the Epic Film (2014), Richards memaparkan bahwa Ridley Scott telah menunjukkan penguasaannya dalam adegan berskala besar, mampu menangani kerumunan besar dengan percaya diri dan imajinasi, serta penata visual yang ulung.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus