Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baim Wong kini menapaki jejak barunya dengan melangkah ke dunia penyutradaraan. Dia debut dengan karya perdananya, Lembayung. Film ini diangkat dari utas viral berjudul Diganggu Jin Poli Gigi yang pernah menghebohkan media sosial X (sebelumnya Twitter) pada 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lokasi syuting film Lembayung pun tidak sembarangan, yakni salah satu tempat tertua di Yogyakarta, yang menambah nuansa mistis dalam film tersebut. Baim lalu berbagi ceritanya saat menggarap proyek film pertamanya itu.
Proses Kreatif Baim Wong Bikin Film Lembayung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam proses kreatifnya, aktor yang juga berprofesi sebagai kreator konten itu mengakui telah mengubah 70 persen naskah asli. Baim mengungkapkan, langkah itu adalah bagian dari eksplorasinya dalam menggarap proyek perdananya. “70 persen sebenarnya naskahnya saya ubah,” kata Baim, saat ditemui di Tiger Wong Entertainment, Jakarta Selatan pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Namun, Baim juga mengakui bahwa dirinya bukanlah penggemar horor Indonesia. Musababnya, menurut pemeran Ibnu Salam dalam film Layla Majnun itu, saat ini banyak film horor Indonesia yang tidak masuk akal dalam hal visualisasi makhluk gaib.
“Saya enggak suka dengan tipikal (film horor) yang tidak masuk akal wujudnya,” tuturnya. Lain dengan kisah dari film garapannya itu, menurut Baim, cerita horor dan sosok hantu dalam Lembayung sangat masuk akal untuknya.
Ia juga menjelaskan bahwa wujud setan dalam film horor lokal saat ini hanyalah alat untuk menakut-nakuti, dan bukan menjadi elemen utama yang bisa dinikmati dalam cerita. “Akhirnya itu (wujud hantu) cuma jadi tools (alat) untuk nakut-nakutin aja,” ujarnya.
Film Lembayung. Dok. Tiger Wong Entertainment.
Suami dari Paula Verhoeven itu juga mengakui, genre horor adalah salah satu genre yang paling diminati di Asia, terutama Indonesia. Oleh karena itu, genre tersebut diambil untuk debutnya sebagai sutradara. Akan tetapi, Baim juga menjanjikan sesuatu yang berbeda dari horor lokal yang ada saat ini, baik dari alur cerita, maupun penokohan dan sosok hantu dalam film.
Baim menambahkan bahwa dia sudah menonton semua film horor Indonesia untuk mencari inspirasi dan membuat sesuatu yang benar-benar berbeda. Ia lalu menekankan, “Saya harus tahu apa yang membedakan horor saya dengan yang lain.”
Menggarap film horor tentu bukan tanpa tantangan. Baim mengakui bahwa kesulitan terbesar yang dihadapinya adalah masalah teknis selama proses syuting dan pascaproduksi. “Detailing-nya mengerikan lah. Itu butuh kesabaran yang super tinggi,” kata Baim.
Baim Wong Akui Kisah Nyata Merupakan Daya Jual dalam Film
Film Lembayung diangkat dari kisah nyata melalui utas viral berjudul Diganggu Jin Poli Gigi yang ditulis oleh Pica melalui akun @saturnrushx. Cerita ini berdasarkan pengalaman Pica bersama sahabatnya, Arum, ketika mereka menjalani praktek klinik di unit Poli Gigi sebuah rumah sakit di Jawa Tengah. Kisah menyeramkan tersebut bahkan membuat Pica berhenti menulis karena trauma.
Baim kemudian menuturkan, kisah nyata memiliki daya tarik tersendiri untuk ditonton. “Tidak bisa dikategorikan untuk menjiplak karena (Lembayung) berdasarkan kisah nyata. Orangnya (Pica) juga diwawancara,” ujar pria berusia 43 tahun itu. Menurutnya, film yang diangkat dari kisah nyata selalu mempunyai nilai jual yang tinggi.
Tetapi, ia juga menekankan bahwa dalam Lembayung, ia juga menggabungkan elemen horor dengan drama. Itu adalah tantangan tersendiri. “Agak sulit sih emang. Makannya proses garapnya 6 bulan,” tutur Baim menambahkan.
Penulis utas asli, Pica, juga sangat dilibatkan dalam produksi Lembayung. Baim merasa perlu memastikan bahwa cerita yang diangkat dapat diterima oleh Pica. "Saya harus membuat cerita ini terpercaya ke arah dia dulu. Saya takut dia itu tidak percaya dengan filmnya," ujar Baim. Lalu ketika Pica menonton filmnya untuk pertama kali, Baim mengungkap, Pica bahkan sampai menangis.
Skenario Lembayung ditulis oleh Gemati Rahayu dan Baim Wong, serta dibintangi oleh sederet nama seperti Arya Saloka, Taskya Namya, Yasamin Jasem, Oka Antara, Wulan Guritno, Anna Jobling, Paula Verhoeven, Daffa Wardhana, Erick Estrada, Ence Bagus, Tio Pakusadewo, Dayu Wijayanti, dan Mario Maulana. Film ini merupakan produksi kedua dari Tiger Wong Entertainment, rumah produksi milik Baim Wong, bekerja sama dengan MNC Pictures. Lembayung dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada Kamis, 19 September 2024.