SUBADRA LARUNG (komik wayang oleh Yoen Yoewono) dan RIMBA
WANAMARTA oleh Masdi Sunardi), Nawangi & PT Inaltu Jakarta,
Mei 1976, Cetakan pertama, 50 halaman, @ Rp 200.
***
DI saat prihatin, Mahatma Gandhi sering membaca kembali
Bhagawad Gita. Bait-baitnya antara lain berbunyi: Ibarat
kura-kura menarik kaki-kakinya, demiklan pula hendaknya orang
menarik segala nafsunya maka pikirannya pun benarlah. Seperti
juga Nabi Muhammad yang mengajarkan perjuangan melawan nafsu
sebagai 'jihad' paling besar, bagi Gandhi Bharatayuda tak lain
gambaran perang melawan nafsu itu juga.
Itulah petuah moral yang abadi dari Krisna kepada Arjuna --
sebuah khazanah klasik. Dan Yayasan Pembinaan Pewayangan
Indonesia (Nawangi) termasuk yang berusaha mengaktuilkan kembali
khazanah klasik itu. Mereka, misalnya, menyelenggarakan lomba
cerita bergambar wayang (berbahasa Indonesia) kemudian bersama
PT Inaltu menerbitkan naskah-naskah pemenang. Bulan kemarin
sudah 2 yang beredar: Subadra Larung karya Yoen Yoewono, dan
Rimba Wanamarta susunan Masdi Sunardi, masing-masing pemenang
pertama dan kedua. Sekalipun tak ada ambisi menjadi Krisna yang
"mewariskan nilai-nilai" kepada Arjuna, tapi kerja kecil ini
amat menggembirakan. Memang tidak langsung mendongeng tentang
'kura-kura yang menarik kaki-kakinya' . Sebab, kali ini
sasarannya adalah enerasi (yang paling muda): kanak-kanak. Bisa
dimaklum kalau komik wayang ini lebih menitik-beratkan pada
cerita kepahlawanan, pertempuran demi pertempuran. Di halaman
terakhir, tak akan ditemukan sekedar uraian tentang liding
dongeng, pesan atau moral ceritanya.
Yang hendak dicapai pun sederhana pula: memperkenalkan wayang.
Wayang, tentu saja bukan semata monopoli orang Sunda, Muangthai,
Jawa, Bali, India atau Madura. Meski kedua babonnya berasal dari
India, tapi baik Mahabarata maupun Ramayana telah disadur
diindonesiakan, pada jaman Erlangga. Tak heran kalau wayang
Muangthai agak berbeda dengan wayang Bali, misalnya. Apalagi di
Jawa, setelah Sunan Kalijogo juga memasukkan pandangan Islam ke
dalam filsafat ceritanya. Atau manakala penyair Rongowarsito
menggubah pakem baru, Pustoko Rojo dan sebagainya.
Lukisan Yoen maupun Masdi tak terlalu istimewa. Apalagi
dibanding dengan coretan-coretan Teguh Santosa dari Surabaya
(sering melukis komik wayang dalam majalah Penyebar Semangat dan
Djajabaja) yang mungkin tidak ikut dalam sayembara Nawangi.
Sebenarnya Subadra Larung dan Rimba Wanamarta belum pantas
menduduki juara pertama dan kedua. Kalau memang tak ada naskah
yang lebih baik, mestinya bisa saja pemenang pertama dan kedua
ditiadakan. Tapi tampaknya Nawani ingin praktis dan kerja
cepat-cepat. Padahal kalau mau bisa saja menerbitkan cerita
bergambar wayang yang lebih bermutu. Ambillah misalnya lukisan
wayang (kulit) karya drs. S. Wibisono (yang menghias Kumpulan
Cerita Wayang Purwa: Sakuntala dan Gatutkaca Wiwaha, susunan
Heroesoekarto, terbitan Pradnya Paramita). Dengan
lukisan-lukisan seperti itu, dan dengan teks singkat di
bawahnya, gambaran dan suasana pewayangan yang hendak dijangkau
niscaya lebih 'kena'.
Subadra Larung memang punya beberapa keunggulan. Lukisannya
lebih baik, jelas dan banyak close up. Bahasanya pun
kadang-kadang agak lebih enak dan dramatis. Humor
Semar-Gareng-Petruk-Bagong pun terasa agak kontemporer. Sedang
Rimba Wanamarta: lukisannya terlalu gelap, kadang-kadang terlalu
suka menampilkan angle yang sebenarnya baik tapi terlalu kecil.
Pembagian bidang halaman pada Subadra Larung lebih bervariasi
(dan karenanya enak dipandang), sedang pada Rimba Wanamarta
hampir seluruh halamannya terbagi dalam 6 bidang persis,
menjemukan.
Usaha Nawangi ini bukan yang pertama.ma. Tahun 60-an, PT Melodi,
Bandung, pernah menerbitkan komik wayang seri Ramayana dan
Mahabarata lukisan R.A. Kosasih. Sekalipun bahasana buruk-dan
lukisannya keindia-indiaan, garis-garisnya pun amat kaku toh
sangat populer dan laris. Lengkap dan cukup berharga. Dalam
komik fragmen XIII seri Mahabarata, dilampirkan pula terjemahan
Bhagawad Gita setebal 60 halaman. Betapa pun, usaha Nawangi
boleh dinilai sebagai sumbangan menambah bahan bacaan sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini