Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wajah sang turis tampak panik. Parasutnya turun dengan deras menuju satu titik: kerumunan orang Bali yang tengah melakukan sebuah upacara adat. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya mengeluarkan keringat dingin. Ia dan parasut akan mendarat di sebuah lokasi dengan tombak-tombak runcing, tegak, berdiri menyambutnya. Ia tak tahu, hampir setiap upacara adat di Pulau Dewata melibatkan tombak dan berbagai jenis senjata pusaka. Yang diketahuinya hanya ia telah membubuhkan kata peace dalam payung yang membawanya ke titik itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo