Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Justin Baldoni Ungkap Bukti Baru, Perseteruan dengan Blake Lively Semakin Panas

Justin Baldoni merilis situs web berisi gugatan dan bukti baru dalam perseteruan hukumnya dengan Blake Lively, termasuk bukti pesan teks terbaru dari Ryan Reynolds.

4 Februari 2025 | 14.08 WIB

Blake Lively dan Justin Baldoni. Foto: Instagram
Perbesar
Blake Lively dan Justin Baldoni. Foto: Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan hukum antara aktor Justin Baldoni dan aktris Blake Lively semakin memanas. Baldoni, yang sebelumnya digugat oleh Lively atas tuduhan pelecehan seksual dan kampanye pencemaran nama baik, kini meluncurkan sebuah situs web untuk membagikan versi kejadian menurutnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Situs berjudul ‘Lawsuit Info’ itu dirilis pada Sabtu, 1 Februari 2025 dan memuat dua dokumen utama. Pertama, dokumen ‘Amended Complaint’ yang merupakan gugatan yang telah diperbarui, diajukan Baldoni pada 31 Januari lalu. Kedua, ‘Timeline of Relevant Events,’ yaitu kronologi sepanjang 168 halaman yang berisi pesan teks, email, serta korespondensi lain yang diklaim dapat memperjelas rangkaian peristiwa di balik konflik ini. Beberapa di antaranya bahkan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. 

Gugatan ini merupakan respons terhadap tuntutan yang diajukan Blake Lively pada Desember 2024. Dilansir dari ENews, bintang It Ends with Us itu menggugat Baldoni, Wayfarer Studios, serta beberapa pihak lain, termasuk produser Jamey Heath dan dua tim humas Baldoni, dengan tuduhan pelecehan seksual dan upaya merusak reputasinya setelah ia berbicara tentang dugaan pelanggaran tersebut. Baldoni membantah tuduhan itu dan menggugat balik Blake Lively, suaminya Ryan Reynolds, serta tim hunas mereka, Leslie Sloane, atas tuduhan pencemaran nama baik dan pemerasan. 

Bocoran Percakapan dengan Ryan Reynolds 

Dalam dokumen yang dipublikasikan di situsnya, Baldoni menunjukkan berbagai pesan dan e-mail yang melibatkan Lively dan Reynolds. Salah satu pesan yang diungkap yakni tercatat pada April 2023, ketika Lively membahas revisi dialog adegan di atap film It Ends with Us. Terlihat dalam pesan tersebut, ia diduga menulis, “Jika kamu mengenalku lebih lama, kamu akan paham betapa genit dan menggoda caraku berbicara. Itu bahasa cintaku. Pedas dan berani, tapi tidak berlebihan..."

Dalam percakapan lain pada Februari 2023, Ryan Reynolds diduga mengirim pesan kepada Justin Baldoni, “Aku bersemangat melihat kalian bekerja bersama. Aku bersemangat melihat Blake membuka sumber daya kreatifnya dengan seseorang sepertimu yang dinamis. Ini akan menjadi LUAR BIASA. Aku kebetulan memujamu, Justin.”

Menurut laporan TMZ, dokumen itu juga mengungkap dugaan adanya korespondensi antara tim Lively dan media, termasuk surat elektronik yang menyebut bahwa Lively serta Reynolds diduga merancang pernyataan yang akan dikeluarkan atas nama Baldoni pada Agustus 2024. Baldoni mengklaim ia menolak merilis pernyataan tersebut. 

Perseteruan Hukum Berlanjut 

Upaya terbaru Justin Baldoni dalam perseteruannya dengan Blake Lively ini muncul menjelang sidang pra-peradilan yang dijadwalkan pada Senin, 3 Februari 2025. Kasus tersebut kini akan disidangkan pada 9 Maret 2026, menurut perintah Hakim Lewis J. Liman pada 27 Januari. Namun, sidang pra-peradilan tersebut akan membahas permohonan Lively untuk penerapan perintah pembatasan publikasi (gag order).

Dilansir dari TMZ, pengacara Baldoni, Bryan Freedman merilis video berdurasi 10 menit dari lokasi syuting yang bertujuan untuk membantah klaim Lively dan mengumumkan rencananya untuk mempublikasikan bukti melalui situs web. Tim hukum Lively menilai tindakan Baldoni dapat mempengaruhi opini publik dan mengajukan permohonan kepada hakim untuk mempertimbangkan penerapan perintah pembatasan. 

Dalam surat resmi ke pengadilan, tim hukum Lively menegaskan bahwa proses hukum harus berlangsung sesuai aturan.  Namun, pengacara Baldoni, Kevin Fritz, menyebut permohonan tersebut sebagai “taktik intimidasi.” Ia menuduh pihak Lively lebih dulu memicu perhatian media dengan membocorkan gugatan awal mereka ke The New York Times.

TMZ | ENEWS | THE LAWSUIT INFO

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus