Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TIGA lukisan itu berukuran sedang. Judulnya: Bukit Jiwa (54,8 cm x 43,5cm), Lembah Kehidupan (69 cm x 46 cm), dan Bunga-bungaan Jiwa (65 cm x 65 cm). Bila kita amati, lukisan itu menampilkan sebuah lanskap. Sebuah perbukitan. Sebuah belukar bunga. Namun itu bukanlah perbukitan atau belukar dalam arti fisik atau empirik. Lebih berupa kesan. Atau perasaan yang hablur tentang sebuah obyek. Perbukitan itu tak dapat jelas ditangkap mata karena obyek ditimpa pendar cahaya lembut yang saling meresap.
Sekitar 136 lukisan karya Ipe Ma’aruf dipamerkan di Balai Budaya, Jakarta Pusat. Mayoritas lukisan berukuran kecil. Ukuran paling besar adalah tiga lukisan di atas. Pameran ini menyuguhkan gabungan antara karya lama dan baru. Ipe Ma’aruf dikenal sebagai seorang seniman dengan karya-karya sketsa kuat. Ia identik dengan sketsa figuratif. Sketsa di tangan Ipe bukanlah sebuah gambar rancangan atau rengrengan untuk mewujudkan sebuah lukisan. Sketsanya dapat dinikmati secara otonom. Ipe terkenal dalam membuat sketsa—cepat, spontan, garisnya bersih, efisien tanpa putus, dan tanpa ditimpa-timpa, diulang-ulangi, atau diperbaiki—tanpa tersendat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo