Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Kemana jazz ?

Perkembangan musik jazz mulai akhir abad ke-19, di kenal sebagai jenis musik ragtime. setiap periode berubah berbagai nama jazz. bentuk jazz yang akan datang menjadi tanda tanya. (ms)

12 Juni 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM dunia jazz, komposisi harus mengakui betapa hebat peranan manusia secara individuil. Instrumen seakan-akan menjadi mulut yang sangat pribadi,sehingga bunyi yang dilemparkannya menjadi sebuah dunia kecil yang berliku dan toh selalu terbuka untuk jadi teman setiap individu yang lain. Ia jadi ramah, hangat dan mengasyikkan, tetapi tidak terjepit dalam kungkungan melankolik, Bermula ia berkelana dalam bar-bar di New Orleans serta rumah-rumah pelacuran di mana setiap orang sangat memerlukan teman bergunjing. Tetapi setapak-setapak ia membuktikan kedudukannya yang terhormat, sehingga lokalisasinya melebar ke gedung-gedung konsert dan akhirnya menjadi milik setiap orang. Satu hal yang tertinggal, menuliskan kembali perjalanan musik yang hangat ini, lebih menyerupai menderetkan nama para gembongnya. Ia semacam sejarah perkembangan kepribadian dan lingkungan sosial sepanjang abad 20. Dalam akhir abad 19 yang dianggap sebagai jaman prajazz, dikenal jenis musik ragtime. Di sana unsur komposisi masih dominan dengan piano sebagai medianya. Ia merupakan perpaduan musik Eropa dengan jiwa hitam, sehingga kadar vitalitasnya tinggi. Hal mana kemudian disempurnakan di New Orleans oleh beberapa raja-raja hitam, sehingga musik yang kemudian dinamakan Dixieland Jazz itu lebih spontan karena amat bebas berimprovisasi sehingga individu benar-benar merdeka. Miles Davis Tahun 1920 kiLa dengar nama-nama Bix Beiderbeck, Jack Teagarden, P.W.Russel dan Mc Portland dari periode Chicago Jazz. Dengan instrumen terompet, klarinet, soprani sax dan drum (kemudian tenor sax) musik yang bergairah ini dipakai untuk menggiring dansa-dansi jaman yang disebut roaring twienties. Sepuluh tahun kemudian (1930-1942) muncul Big Band Jazz yang tidak segaduh sebelumnya, karena adanya penekanan-penekanan tertentu. Walaupun kadar vitalitasnya tetap tinggi, jazz menjadi lebih merdu dan melodius. Waktu itu kita catat nama-nama Benny Goodman, Duke Ellington, Count Bassie, Tommy Dorsey dan Glenn Miller. Klarinet mulai tersohor di lepitan bibir Benny Goodman sehingga benda itu boleh dianggap simbol Swing Era--karena jaman itu disebut sebagai Swing Jazz. Kemudian kita mendengar nama Charlie Parker dan Dizzy Gillepsie, sesudah adanya revolusi dalam jazz karena periode swing, menjadi mapan dan merosot. Waktu itu lahirlah musik Pop dan Bebop. Dengan gembong Thelenius Monk, Stan Gets, George Shearing, antara lain kemapanan gaya swing dirombak dengan tehnik yang lebih tinggi, terjadi variasi dalam tempo sehingga musik jadi kompleks. Lewat masa ini, mulai mencuat Miles Davis sebagai barisan Cool Jazz (1950-1960) yang sampai sekarang terasa pengaruhnya. Dengan Gerry Mulligan, Shelly Manne, Paul Desmond dan Dave Brubeck, musik Bibop dipugar lagi sehingga lebih halus, dan sesuai dengan namanya ia memang menjadi santapan santai. Hanya sepuluh tahun. Pada 1950 Dizzy Gillepsie memasukkan pula unsur latin, sehingga ada yang disebut Cuban Jazz. Unsur ini menelorkan pula nama Jazz Samba, tapi tidak sampai terkenal. Pada 1960 justru tersohor Jazz Bosanova, yang hakekatnya adalah Jazz Samba itu juga. Sesudah melewati periode Modern Jazz, orang bertanya: "Mau ke mana?" Ada pencaharian-pencaharian yang berlindung di balik nama: Free Jazz, Avant Garden Third Stream Music, Atonal Jazz, Rock Jazz, Soul Jazz. Masuk pula unsur-unsur elektronik yang merubah warna dan nada dalam jazz meskipun darahnya tetap saja sama: hangat, bergairah, menggelinjang dan santai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus