Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Matinya rahwana

Pagelaran wayang kulit di teater terbuka tim, jakarta. dengan dalang ki manteb sudharsono. lakonnya : brubuh alengka.

20 Februari 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalang Ki Manteb Sudharsono kembali menggelar wayang kulit di Teater Terbuka TIM Jakarta, 20 Februari, mulai pukul 21.00 WIB. Lakonnya: Brubuh Alengka. Ini cerita setelah kematian Raden Kumbakarna dan segenap senopati Kerajaan Alengka. Prabu Rahwana semakin murka. Pada puncak pertempuran, Rahwana memimpin sendiri pasukannya untuk menghadapi balatentara Prabu Sri Ramawijaya. Dengan berbekal aji Pancasona, yang membuat seseorang tak bisa mati selama masih menyentuh tanah, Rahwana menghajar pasukan monyet. Namun panah Guna Wijaya, yang dilepaskan Sri Rama, ternyata lebih sakti. Rahwana terbirit-birit lalu ditimbun gunung oleh kera sakti Hanoman. Karcis Rp 5.000.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus