Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Matinya seorang amerika

John wayne, bintang film as yang lahir di kota iowa, meninggal karena kanker tgl 11 juni di rs ucla, los angeles. pada ultahnya tgl 26 mei 1979, menerima hadiah dari presiden carter sebuah bintang emas.(fl)

23 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM film The Shootist (Warner Bros, 1976), John Wayne muncul sebagai macan yang sudah kehilangan gigi. Didampingi oleh Lauren Bacall dan James Stewart, kita menyaksikan akhir hidup seorang jago tembak yang dibetot kanker. Mengharukan tetapi juga lucu. John yang bertubuh raksasa itu seperti mendahului kisah hidupnya sendiri yang dikunyah kanker, dan berakhir 11 Juni yang lalu di Rumahsakit UCLA, Los Angeles. "Aku tak suka dijuluki legenda zamanku, karena legende hanya tentang orang-orang yang sudah mati," katanya. Sekarang ia tidak bisa menolak lagi. Ia sudah menjadi legende karena selama 20 tahun terakhir dari setengah abad kariernya di layar perak, ia termasuk 10 bintang top yang mencetak film yang meledak. Sulit mencari bintang yang bisa menguntungkan seperti dia. Kendati para kritikus tidak memperhitungkan kehadirannya sebagai "aktor", toh khalayak sudah menobatkannya. John Wayne bermula bernama Marion Michael Morrison. Apoteker Clyd L. Morrison dan isterinya Mary Margaret Brown -- orang tua John Wayne -- memanggilnya dengan "Duke". Mereka juga memberikan dasar pandangan hidup yang dilaksanakan oleh Duke sampai akhir hayatnya. "Hati-hatilah berbicara, seorang gentelman tidak pernah menghina orang dengan sengaja. Jangan cari-cari soal, tapi kalau berkelahi, harus menang," kata mereka. Hanya nasehat kedua tidak dilaksanakan Duke. Karena baginya justru seorang gentelman tidak pernah menghina orang tanpa sengaja. Ambisi Opsir Duke lahir di belahan Iowa, Amerika Serikat, yang bernama Winterset, 26 Mei 1907. Pada usia 6 tahun, orang tuanya pindah ke California Selatan. Setelah bertani di Lancaster, akhirnya keluarga Morrison menetap di Glendale, sambil membuka sebuah apotik. Di sinilah Duke kemudian menjadi bintang sepakbola gaya Amerika. Bermula Duke berambisi menjadi opsir angkatan laut. Tetapi akhirnya ia terdampar sebagai petugas properti perusahaan film Fox di Hollywood. Pada tahun 1928 ia dapat peran kecil dalam film bisu Hangman's House. Setahun kemudian dalam Salute. Kedua film tersebut karya sutradara terkenal John Bord. Baru tahun 1930 Duke mendapat peran utama dalam The Big Trail karya Raoul Walsh. Tetapi film ini gagal di pasaran. Satu-satunya yang diperoleh Duke adalah sebuah nama baru "John Wayne". Dengan membawa nama baru, Duke kemudian bekerja berpindah-pindah pada beberapa perusahaan. Hasilnya tidak begitu penting. Baru tahun 1939 ia kembali berada di tangan John Ford yang mengharumkan namanya ke seluruh dunia lewat film Stagecoach. Film yang cemerlang ini menampilkan Duke sebagai pemain, satu hal yang selalu diragukan orang sebelumnya. Sayang sekali pada tahun yang sama ada film Gone With the Wind dengan aktor Clark Gable yang juga menjadi pujaan dunia. Stagecoach tak berhasil memperoleh Oscar bertanding dengan film besar ini. Kehormatan tertinggi untuk seorang bintang Amerika baru didapatnya di tahun 1969 -- ketika usianya hampir 60 -- lewat True Grit. True Grit diangkat dari novel Charles Portis dan disutradarai oleh Henry Hathaway. Film ini mendapat pujian baik dari segi kwalitas maupun pemasarannya. Di sana Duke bermain sebagai seorang marshal tua bermata satu bernama Rooster Cogburn. Temperamen yang ada di dalam tokoh itu nyaris merupakan parodi hidup Duke sendiri. Richard Schickel, satu-satunya kritikus yang sejak lama mendukung Duke, mendapat bukti bahwa pemain alam ini memang pantas dibanggakan. Adapun kritikus lainnya tetap saja menganggap pahlawan di atas kuda itu tidak bisa akting. Apalagi film-film yang dibintanginya seringkali terlalu sederhana untuk dinilai dari segi artistik. Duke seorang patriot kuno, reaksioner, dan anti komunis. Dalam menghadapi masalah rasial di negerinya ia pernah menyatakan "Saya percaya kepada keunggulan orang kulit putih." Di dalam keluarganya ia bertindak keras. Anaknya dilarang merokok dan pakai gincu. Barangkali itu sebabnya kita tidak pernah berhasil memergokinya memainkan adegan cinta di layar putih. Ia selalu menjadi lelaki jantan dengan laras bedil di punggung kuda, kepalan tangan dan suara aneh yang kadangkala bisa menggeledek. Jenderal MacArthur yang melihat film Fort Apache (1940), She Wore a Yellow Ribbon (1949), Rio Grande (1950) --semuanya disutradarai oleh John Ford -- berkata kepadanya: "Anak muda, anda menampilkan opsir kavaleri Amerika, lebih baik dari opsir-opsir yang sebenarnya." Tak kurang dari 200 buah film yang dibuat Duke selama setengah abad. Di dalamnya sebagian besar berupa film perang dan koboi, misalnya termasuk film-film: Sands of Iwo Jima dan The Man Who Shot Liberty Valance. Tetapi dari semua film-film itu Duke paling puas mengerjakan The Alamo (1960) dan The Green Berets (1968). Yang pertama sebuah film yang mengisahkan kematian Davy Crockett dengan 181 pejuang menegakkan kemerdekaan Texas melawan Mexico. Film itu berbau propaganda murah. Yang kedua film kontroversial yang menunjukkan kegagahan tentara Amerika di Vietnam. Film kedua ini mendapat kritikan pedas. Tapi Duke hanya berkata: "Mereka mencerca sikap politikku, bukan filmku. Para penonton tidak akan terpengaruh." Simbol Cita-cita Lelaki yang bangga pada kejantanannya ini akhirnya ketahuan menderita kanker tahun 1964. Lewat operasi, paru-paru kirinya dikeluarkan. Tapi ia masih sanggup hidup lima belas tahun dengan menghasilkan banyak film. Baru Januari yang lalu kantung empedunya terganggu kembali. Dokter menetapkan ia memiliki tumor di perut. Setelah dioperasi, Duke nyaris segar kembali. Tetapi mendadak tanggal 2 Mei dia masuk rumah sakit, lalu kesehatannya memburuk terus. Akhirnya tidak tertolong lagi. Duke meninggalkan tujuh orang anak. Dua bekas isteri. Dan seorang Pilar Palette -- puteri senator Peru yang menjadi isterinya yang terakhir. Pada bulan April, Duke masih kelihatan di depan umum, menyerahkan Oscar kepada para bintang The Deer Hunter. Ia juga menerima hadiah ulang tahunnya tanggal 26 Mei dari Presiden Carter, berupa sebuah bintang emas. Hanya 83 orang Amerika memiliki bintang seperti itu. "Ia telah merupakan simbul cita-cita seorang Amerika dalam integritas, patriotisme dan kekuatan," kata Carter. Bintang itu ditandatangani dan diberi tulisan "John Wayne, seorang Amerika."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus