Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Mengenang Djudjuk Djuariah, Komedian Istri Pendiri Grup Srimulat Teguh Slamet Rahardjo

6 Februari 2015 komedian Djudjuk Djuariyah meninggal dunia akibat penyakit kanker yang dideritanya.

7 Februari 2023 | 01.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Djujuk Djuariah, pelawak dan primadona Srimulat, di Solo, Jawa Tengah, 1992. Selain Djudjuk, sejumlah anggota Srimulat telah lebih dulu tutup usia, seperti Mamiek Prakoso pada 2014, akibat sakit lambung, lalu Basuki, pada 2007, akibat serangan jantung. Dok TEMPO/Kastoyo Ramelan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini delapan tahun yang lalu, atau tepatnya 6 Februari 2015 komedian Djudjuk Djuariyah meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Istri sekaligus pendiri dari grup Srimulat, Teguh Slamet Rahardjo ini wafat setelah melawan sakit kanker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca : Kiky Saputri Menikah dalam Balutan Kebaya Merak Asih dari Didiet Maulana

Diberitakan
Tempo sebelumnya, Djudjuk memang sudah cukup lama menderita penyakit kanker. Pada 2012, ia sempat menjalani operasi di Singapura lantaran penyakit yang sama. Tiga tahun setelahnya, Djudjuk sudah tidak mampu lagi untuk melawan penyakit kanker yang dideritanya tersebut. 

Djudjuk Srimulat, membaca puisi dalam acara Baca Puisi "Wanita Agung" di GKJ, Jakarta, 1996. Djujuk lahir di Surakarta, 20 Maret 1947, ia adalah pelawak dan pemeran Indonesia. Ia terkenal dan identik dengan grup Srimulat. Djudjuk wafat dengan meninggalkan empat anak. Dok. TEMPO/Bodi CH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosok Djudjuk dikenal sebagai istri pendiri sekaligus anggota grup komedian legendaris Indonesia, Aneka Ria Srimulat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Srimulat saja. Mulanya, Srimulat didirikan pada 30 Agustus 1952 oleh Raden Ayu Srimulat, istri pertama Teguh Slamet Rahardjo. 

Mengutip salah satu publikasi ilmiah berjudul “Grup Lawak Aneka Ria Srimulat Surabaya Tahun 1961-1989,” awalnya grup komedi legendaris ini diberi nama Gema Malam Srimulat. Alih-alih grup lawak, perintisannya ditujukan sebagai grup orkes musik yang menawarkan humor sebagai selingan dalam setiap pertunjukannya. 

Dalam laporan Tempo pada 19 Agustus 2011, Gema Malam Srimulat menampilkan debut pertunjukannya di Blitar. Pertunjukannya berupa pementasan musik keroncong dengan durasi sekitar 40 menit. Tentunya diselingi dengan para lakon lawak sehingga suasananya terdapat unsur komedi. 

Setelah sukses menggelar pementasan perdana di Blitar, Srimulat lalu mulai mengadakan tour ke berbagai tempat di Pulau Jawa. Mulai dari panggung ke panggung, hingga sampai ke pasar malam. Dengannya, nama Gema Malam Srimulat kian populer, khususnya di masyarakat Kota Solo dan sekitarnya. 

Di tengah kepopulerannya itu, Gem Malam Srimulat sempat berganti nama. Mulai dari Srimulat Review yang artinya barisan penyanyi Srimulat sampai akhirnya berubah menjadi Aneka Ria Srimulat. Nama Aneka Ria Srimulat dipilih lantaran reputasi grup bikinan Teguh dan R. A. Srimulat ini yang kian berkembang.

Pada 1961, Aneka Ria Srimulat membuat keputusan besar dengan berpindah markas dari Solo ke Surabaya. Pemerintah Surabaya saat itu, menawari Srimulat tempat di Taman Hiburan Rakyat (THR) di Surabaya. 

Pada 1968, Raden Ayu Srimulat tutup usia. Sepeninggal sang primadona panggung, Aneka Ria Srimulat kemudian memfokuskan diri menjadi grup lakon humor. Keputusan menjadi grup lakon humor ternyata membawa Aneka Ria Srimulat kepada era kejayaannya. 

Dalam kurun waktu satu dekade, Aneka Ria Srimulat berubah menjadi grup lawak yang dikenal secara nasional. Pada akhir tahun 1960-an hingga akhir 1970-an pula banyak pelawak bintang Srimulat bergabung, termasuk Djudjuk. Sejumlah komedian kondang pernah menjadi anggota Srimulat, seperti Tarzan, Kadir, dan Mamiek.  

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Pelawak Jimmy Gideon Meninggal dikabarkan Sempat Jatuh Saat di Kamar


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus