Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Apa yang Disampaikan Alfiansyah Komeng dalam Rapat Perdana DPD Jabar hingga Tuai Pujian?

Alfiansyah Komeng, yang dikenal sebagai komedian, kini menjabat sebagai anggota DPD Jawa Barat. Ini yang dikatakannya hingga tuai pujian.

30 September 2024 | 17.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Alfiansyah Komeng, yang dikenal sebagai komedian, kini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Jawa Barat. Peralihannya dari dunia hiburan ke politik mengejutkan banyak pihak, terutama karena foto uniknya di surat suara.

Kini, setelah resmi dilantik, Komeng mulai menghadiri rapat dan menjalankan tugasnya. Ia tampak rapi mengenakan jas lengkap dengan dasi merah. Video saat Komeng menyampaikan pemikiran seriusnya pun menarik perhatian banyak orang.

Baru-baru ini, Dicky Chandra, seorang aktor sekaligus politisi, mengunggah video Komeng di ruang rapat melalui TikTok. Dalam video tersebut, banyak yang berkomentar bahwa Komeng tampak lebih serius dan berbeda dari karakter biasanya yang selalu ceria dan penuh humor.

Dalam video yang diunggah, Komeng tampak mengenakan pakaian formal berupa kemeja putih, jas hitam, dan dasi merah, yang memberi kesan profesional dan serius. Penampilannya ini jelas berbeda dari citra komedian yang selama ini dikenal masyarakat, yang sering tampil dengan gaya santai dan penuh humor. Perubahan ini tentu menarik perhatian banyak orang, terutama mengingat Komeng biasanya lebih lekat dengan kesan jenaka daripada serius. Bahkan, gaya bicara dan pembawaan dirinya di ruang rapat pun menunjukkan sisi yang jarang terlihat sebelumnya.

Perubahan ini bukan hanya soal penampilan, tapi juga peran aktifnya dalam rapat. Komeng tidak hanya hadir sebagai formalitas belaka. Ia benar-benar menunjukkan keseriusan saat membahas isu-isu penting, salah satunya mengenai anggaran. Dalam rapat tersebut, Komeng bahkan berani mengkritisi sistem yang ada, khususnya dalam hal peran partai politik dalam pengambilan keputusan di lembaga dewan. Ia menyoroti bagaimana peran partai sering kali memengaruhi proses pencairan anggaran bagi kepala daerah yang berasal dari jalur independen.

"Orang independen cukup berkomunikasi dengan partai, tapi setelah menjadi kepala daerah, anggarannya tidak turun karena kurang dukungan dari partai," kata Komeng dengan nada kritis. 

Pandangan Komeng ini mengundang perhatian banyak pihak, karena jarang ada anggota DPD yang secara terang-terangan mengutarakan kritik semacam itu. Selain mengkritisi sistem partai, Komeng juga menyampaikan pemikirannya mengenai pentingnya peran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di setiap daerah pemilihan. Menurutnya, DPD seharusnya memiliki peran yang lebih aktif dan signifikan dalam proses ini agar alokasi anggaran dapat lebih tepat sasaran dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.

"Jika memungkinkan, setiap perancangan APBD seharusnya melibatkan anggota DPD dari daerah pemilihan terkait," kata Komeng, menggarisbawahi pentingnya keterlibatan anggota DPD dalam proses anggaran di daerah.

Tidak hanya itu, Komeng juga menegaskan tekadnya untuk mengubah pandangan negatif yang sering kali melekat pada lembaga DPD. Menurutnya, banyak yang memandang remeh peran DPD, bahkan ada anggapan bahwa beberapa orang bergabung ke DPD hanya karena tidak memiliki pekerjaan lain. Komeng mengaku tersinggung dengan anggapan ini dan bertekad untuk mengubah citra DPD melalui kerja nyata dan kontribusi yang lebih konkret.

"Saya juga sempat tersinggung, katanya banyak yang bergabung di DPD karena daripada menganggur. Maka dari itu, agar DPD lebih kuat, jangan hanya bicara strategi, tapi kapan kita mulai bergerak," tegasnya.

Sebelumnya, Alfiansyah Bustami alias Komeng berhasil meraih 1.798.455 suara sampai Senin, 19 Februari 2024.

Jumlah tersebut tercatat di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan total penghitungan suara yang baru mencapai 55,64 persen.

Suara terbanyak diraih Komedian kelahiran 25 Agustus 1970 itu dari Bogor, yang mencapai 311 ribu suara, disusul Cirebon 127 ribu suara, dan  Garut dengan 124 ribu suara.

Dengan jumlah pemilih yang tembus 1,7 juta lebih itu, Anggota Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI) itu pun masih memimpin jauh dari Caleg lainnya.

Pilihan Editor: Komeng dan Anies Baswedan Muncul di Survei Cagub Jabar Versi Indikator Politik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus