Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Menikmati Gelora 1970-an

Diinspirasi kisah nyata pada 1978, sutradara David O. Russell mengangkat kisah sepasang penipu yang digunakan FBI untuk menjerat Wali Kota New Jersey dan para senator.

27 Januari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

American Hustle
Sutradara: David O. Russell
Skenario: Eric Warren Singer dan David O. Russell
Pemain: Christian Bale, Amy Adams, Bradley Cooper, Jennifer Lawrence, Jeremy Renner, Louis C.K.

Di mana kita pada 1970-an?

Mungkin ada yang belum lahir, jadi biarkanlah generasi ini berfantasi saja. Ada yang baru belajar melangkah atau berkenalan dengan huruf A-B-C. Tapi mungkin juga kita bagian dari generasi yang mengalami atau menyaksikan kemegahan dan vulgarnya warna 1970-an dengan lengkingan suara The Bee Gees, dansa gaya Saturday Night Fever, sembari mengenakan celana cutbrai dan blus dengan padding dari bahan poliester. Sesekali kita ikut menggumamkan "Goodbye Yellow Brick Road, where the dogs of society howl" bersama Elton John.

Ketika lagu yang meledak pada 1973 ini mengalun, semua pemain film American Hustle muncul dengan adegan slow motion: Christian Bale (berperan sebagai si raja penipu Irving Rosenfeld), yang berambut botak yang kemudian ditutup dengan awur-awuran rambut dari samping kiri; Jennifer Lawrence (sebagai istri Rosenfeld, Rosalyn), yang rambutnya digelung ke atas hingga beberapa tingkat seperti kue pengantin; lantas Amy Adams (berperan sebagai ratu penipu Sydney Prosser alias Lady Edith Greensly), yang selalu saja mengenakan baju dengan belahan dada yang rendah; dan Bradley Cooper, yang berperan sebagai agen FBI yang rajin mengeriting rambutnya setiap malam. Tahun 1970-an memang tahun yang riuh bagi mode, musik, film, dan segalanya.

Pada tahun-tahun itu pula seorang con artist New York, penipu terkemuka, bernama Melvin Weinberg, bersama kekasih gelapnya, Evelyn Knight, tertangkap basah dalam aksi tipu-menipu investasi oleh seorang agen FBI, Anthony Amoroso, Jr. Amoroso menawarkan hukuman yang lebih ringan dengan syarat Weinberg dan sang kekasih membantunya menjerat Mayor New Jersey Angelo Errichetti, yang berambisi ingin membangun tempat perjudian besar dengan bantuan para senator.

Berdasarkan kisah nyata ini, meski kemudian dikembangkan menjadi cerita yang penuh drama, intrik, dan kecemburuan cinta, sutradara David O. Russell dan penulis skenario Eric Warren Singer meramu sebuah film drama komedi yang berhasil meraih sembilan nominasi Academy Awards, termasuk film terbaik.

Dengan nama-nama pelaku yang diubah dan berbagai dramatisasi plot, serta penampilan dan lagu 1978 yang melempar kita ke masa lalu yang "memalukan', Russell nyaris menyajikan film satiris sekalian meledek diri sendiri dengan cara yang cerdas. Siapa kini yang sudi mengaku pernah menggunakan pengeriting rambut setiap malam di antara asap rokok yang tak berkesudahan, atau joget hustle dan bumping di diskotek? Itu bagian dari hidup yang perlu dikubur karena terlalu memalukan.

Tapi sutradara David O. Russell menguaknya tanpa sungkan.

Pusat cerita adalah skenario ambisius agen FBI Richie DiMaso (personifikasi Anthony Amoroso) menjebak Wali Kota Carmine Polito (terinspirasi sosok Wali Kota Angelo Errichetti) dan enam senator yang mudah disogok itu dengan bantuan si raja penipu Irving Rosenfeld. Rosenfeld akan membawa seorang "syekh" Arab jadi-jadian (seorang agen FBI asal Meksiko) yang pura-pura akan mengucurkan investasi ke kota judi impian Polito. Lantas timbul pertanyaan: siapa yang bisa menipu penipu? Siapa yang akhirnya terjerat?

Skenario besar dan rumit itu dirancang Richie DiMaso yang terlalu angkuh dan temperamental untuk menerima saran atasannya, Stoddard Thorsen (Louis C.K. dalam penampilan yang juga bersinar), yang pesimistis terhadap keinginan meraup begitu banyak target. DiMaso, agen yang masih menetap di apartemen ibunya dan sudah punya tunangan, punya motif lain: dalam proses kongsi dengan pasangan penipu ini, dia ingin menggaet kekasih gelap Rosenfeld yang selalu "lupa" mengenakan bra itu.

Tapi yang terjadi kemudian adalah sebuah liukan plot yang tidak hanya mengejutkan, tapi juga sangat lucu, segar, dan menyenangkan. Sejak awal, meski tahu Rosenfeld adalah penipu ulung, kita tetap membela dan menyayanginya. Selain karena si agen FBI digambarkan sebagai sosok yang menjengkelkan, itu lantaran Rosenfeld juga ditampilkan sebagai penipu yang sebetulnya romantis yang menyukai musik Duke Ellington. Rosenfeld terlihat risi melihat ambisi DiMaso yang begitu menggelembung, yang sudah terlihat bakal gagal serta berujung pada runtuhnya persahabatan dan percintaan.

Yang sangat menonjol dari film ini adalah kemampuan Russell menampilkan komedi dalam situasi sepahit apa pun tanpa menjadikan tokoh-tokohnya komikal. Misalnya adegan pemberian "hadiah persahabatan" Wali Kota Carmine Polito (Jeremy Renner yang berjambul sasak seperti sarang burung) kepada Rosenfeld. Dalam skenario DiMaso, Rosenfeld berperan sebagai mediator seorang syekh yang akan mengucurkan investasi untuk pembangunan kota judi. Maka, untuk tanda terima kasih, Polito memberi sebuah microwave, yang di masa itu masih merupakan benda asing yang disebut "temuan science". "Temuan science" itu langsung mledug setelah Rosalyn menggunakannya. Lantas kita berkenalan dengan istri Rosenfeld (Jennifer Lawrence yang kocak) itu, yang agak sinting dan tak bisa mengontrol emosi. Adegan dia membersihkan rumah sembari menyanyikan lagu The Wings, Live and Let Die, dengan wajah marah penuh dendam segera memberi pertanda: Rosalynlah yang kelak mampu membuyarkan segala skenario besar DiMaso.

Ada momen tertentu yang tidak orisinal yang kita maklumi. Misalnya ketika syekh jadi-jadian itu-yang tidak bisa berbahasa Arab-ditenteng DiMaso dan Rosenfeld bertemu dengan bos mafia Victor Tellegio (Robert De Niro). Tellegio, yang terkenal keji dan sengaja membiarkan orang-orang yang dibunuhnya di pinggir jalan, menegur sang syekh dan secara mengejutkan berbicara bahasa Arab dengan fasih, sehingga syekh palsu itu menganga. Ini mengingatkan kita pada adegan Brad Pitt yang berlagak menjadi kru film bangsa Italia yang bertemu dengan tentara Nazi yang diperankan Christopher Waltz yang sangat fasih berbincang dalam bahasa Italia.

Pada awal Maret akan terjadi pertarungan sengit dalam Academy Awards. Amy Adams akan saling bentur dengan Cate Blanchett (Blue Jasmine karya Woody Allen) di kategori aktris terbaik. Jennifer Lawrence akan bersaing dengan Lupita Nyong'o (12 Years a Slave karya ­Steve McQueen). Pemeran utama pria Christian Bale akan berat melawan Matthew McConaughey (Dallas Buyers Club). Sedangkan Jared Leto, yang bermain dahsyat dalam Dallas Buyers Club, akan menghadang kesempatan Bradley Cooper dalam film American Hustle.

Film ini tidak hanya akan berjibaku melawan Gravity, yang menerima sepuluh nominasi. Dallas Buyers Club karya Jean-Marc Vallée tampaknya akan menjadi kesayangan anggota MPAA, para pemilih, karena temanya yang disukai di Amerika: soal HIV dan hak asasi manusia.

Tapi American Hustle adalah film yang lengkap, dibuat dengan serius, dan para pemainnya layak mendapatkan penghargaan.

Leila S. Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus