DIAN Anggraini, bekas penyanyi utama grup "Arya Yunior"
mengamalkan lagu Waktu karya Bagiyo Mangkuwiduro sebagai juara
1. Dengan suara yang melengking tinggi, desall yang intim, Dian
menyisihkan lagu Babana Perdamaian karya Baskoro yang dibawakan
oleh Fifi Kaboel sebagai pemenang ke II. Tempat ke III diduduki
oleh lagu Berkesan Namun Hampa karya Mamad Rohan Amir yang
dibawakan oleh pasangan Nining Agoes dan Alex Wattinurry.
Perbandingan biji adalah 266: 264,5 263.
Malam final Festival Lagu Populr ke VI yang dilangsungkan di
Studio V RRI Jakarta 23 September itu mendapat kunjungan
lumayan-, meskipun karcis berharga Rp 5 ribu. Tak kurang dari 11
juri dikerahkan dengan ketua Idris Sardi. Kemenangan Waktu
banyak hubungannya dengan penyanyi yang membawakan. Idris Sardi
menjelaskan kepada TEMPO bahwa karya lagu tidak bisa dinilai
sendiri, terpisah dari pembawanya. "Lagu, aransemen dan penyanyi
dinilai bersama. Ketiganya saling mempengaruhi dalam pilihan,"
ujar Idris.
"Baik Waktu maupun Pabana Perdanaian sama kuatnya," kata Titiek
Puspa. Idris Sardi malah menyatakan semua lagu yang masuk final
kwalitasnya seimbang.
Tokyo
Dengan begitu kunci kemenangan memang terletak pada pemilihan
penyanyi. Maka beruntunglah Bagiyo Mangkuwiduro, 27 tahun,
mahasiswa tingkat IV afkultas Hukum UI, yang sempat menggaet
Dian Anggraeni. "Setelah mengadakan pengukuran, pilihan kemudian
saya berikan pada Dian Anggraeni. Suaranya melengking tinggi,
pouernya besar, corak suaranya saya senang," kata Bagiyo.
Baskoro, 24 tahun, juga mahasiswa Fakultas Hukum UI tingkat
III tidak begitu beruntung. Waktu mengincar nyanyi, pilihannya
jatuh pada Hetty dan Grace Simon. Tapi apa lacur, mereka berdua
telah terikat kontrak, produsernya tidak memperkenankan mere ka
untuk sementara membuka mulut d luar studio. Beruntunglah
Baskoro m sih dapat menghubungi Fifi Kaboel asa Bogor. "Saya
cukup puas dengan penampilannya," kata Baskoro menerima
kekalahan itu dengan hati yang tenang.
Yang mengejutkan adalah pendatang baru Ning Agoes dan Alex
Wattinurry yang berhasil memenangkan lagu Berkesan Namun Hampa
mengalahkan pasangan Zwesty Wirabhuana dan Ade Manuhutu yang
membawa lagu Akbir Balada (Ully Sigar Rusady). Pasangan baru
tersebut berhasil tampil dengan segar dan ceria.
Lagu Waktu adalah lagu ke-10 Bagiyo. Ia mulai menulis lagu tahun
1975. Waktu ditulisnya selama seminggu. Karena adanya
kebijaksanaan menyerahkan kepada Tokyo untuk memilih lagu mana
yang akan dijadikan wakil Indonesia, kemenangan kali ini tidak
menjamin apa-apa. "Tapi saya sekarang sudah merasa optimis dan
senang atas kemenangan ini, kalaupun tidak terpilih ke Tokyo
tidak apalah," kata Bagiyo.
Keenam lagu finalis sudah didengarkan oleh panitia Tokyo. Surat
keputusanpun sudah sampai di meja panitia Indonesia. Tapi surat
tersebut masih belum boleh dibuka. Ketua Umum Panitia Festival
Lagu Pop -- Hoegeng Iman Santoso masih menunggu 9 Oktoher.
Apabila suasana festival dan emosi kemenangan sudah jauh
mengendap, baru akan terbuka siapa yang berhak ke Tokyo.
Seperti dulu, maka komponis yang bersangkutan berhak pula
memilih penyanyi supaya dapat meraih salah satu hadiah. "Tapi
rasanya kecil kemungkinannya," bisik seorang juri. Biar pesimis
asal jujur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini