Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Percakapan itu terus di ingat oleh Handry Satriago. Inilah tantangan besar yang mesti diatasi untuk mencapai mim pinya: bepergian ke luar negeri. Paspor yang dibuatnya semasa masih duduk di bangku sekolah menengah atas di Labschool Rawamangun pada 1986 akhirnya terisi stempel Imigrasi untuk pertama kalinya sebelas tahun kemudian. Singapura menjadi negeri pertama yang harus didatangi Handry sebagai Manajer Pengembangan Bisnis General Electric (GE) Indonesia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo