MOGI Darusman lahir 23 Januari 1947. Ayahnya Soesono Darusman
berasal dari Bogor, pernah menjabat duta besar Indonesia antara
lain di Vatikan dan Austria. Ibunya orang Padang. Sejak usia 11
tahun ia berada di luar negeri. Kemudian terjun dalam kegiatan
musik pop, sempat menghasilkan 5 buah piring hitam single dan 2
buah long play. Tinggal di Jerman, bekerja sebagai
pengaransir lagu. Bulan April yang lalu ia muncul kembali di
Indonesia bersama isterinya Gisele pribumi Jerman, dan anaknya
Marcus. Orangtuanya masih di Wassenar, Negeri Belanda, karena
sakit. Dalam festival lagu pop di Tokyo tahun 1971, ia ikuti dan
berhasil masuk babak semi final mewakili Austria. Waktu itu
Indonesia diwakili Ellya Srikudus. Tahun berikutnya -- menurut
keterangan di dalam kaset -- ia mengikuti festival musik I
Bokacio, Barcelona. Tapi baru tahun 1975 ia muncul sebagai
pemenang dalam festival di North Ontario dengan lagunya You're
not the same.
Mogi menguasai bahasa-bahasa Inggeris, Jerman, Italia, Spanyol,
Belanda dan Sunda. Ia mengaku belajar gitar selama 3 tahun pada
Maestro Nati di Roma (1965 - 1968). Juga belajar teknik
panggung, balet modern dan dekorasi panggung di s-Gravenhage
Belanda sampai dapat ijazah. Di bawah ini wawancara Bachrun
Suwatdi dari TEMPO.
Siapa sebenarnya pengarang lagu-lagu yang anda nyanyikan dalam
Aje Gile?
Saya sendiri bersama NM Burry dari The Cats. Syairnya saya
ganti, kerjasama dengan Teguh Esha. Karena saya orang baru di
sini, belum tahu soal bikin syair bahasa Indonesia. Misalnya
kata membara, bintang kejora, terpesona, saya sama sekali tidak
pernah gunakan. Kalau ada yang mengatakan saya jiplak, silakan
cek pada Union Artisten Komponisten Musik Verlager di Austria.
Saya jadi anggota perkumpulan itu tahun 1968. Pada kertas
kasetsaya taruh nama NM Burry, J. Veerman, F. Wasser, S. Sirka
dan nomor-nomor piringan hitam, karena kalau tidak, kalau saya
datang ke Jerman bisa dituntut.
Benarkah Aje Gile, dan Rayap-rayap tidak diperkenankan di TV?
Setelah disiarkan di TV tanggal 25 Oktober, keesokan harinya ada
petugas dari TVRI datang ke rumah mengatakan tidak bisa
disiarkan. Alasannya syairnya terlalu tajam dan penampilan saya
kurang sopan. Kata mereka di TV tidak boleh melirik-lirik, tolak
pinggang atau memeluk tangan. Alasannya TV juga ditonton para
pejabat. Padahal lagu itu membutuhkan gerak-gerik tersebut, kok
kalau lagu dang-dut dengan gaya sadis boleh. TV menuntut kalau
mau disiarkan syair lagu-lagu tersebut harus diganti. Saya tak
mau, karena memang kenyataannya begitu. Bukankah lagu itu bisa
mendukung opstibnya Pak Domo?
Lagu Cita-Cita apa benar nyonte' lagu Eagles?
Memang intro Cita-Cita saya ambil dari There is a new boy in
town dari album Eagles 'Hotel California'. Sedang Aje Gile
memang lagu saya, judul aslinya Doggone My Soul (?). Musik
saya Countryrock, warnanya mirip Bob Dylan, karena saya memang
kagum pada dia. Hubungan saya dengan The Cats juga baik sekali,
kita bikin aransemen sama-sama.
Bagaimana hubungan anda dengan Teguh Esha?
Hubungan bisnis putus Prinsip kita berdua berbeda. Waktu saya
datang dari Jerman, saya hanya membawa uang untuk bertahan 2 - 3
bulan. Maksud pulang ke tanah air karena permintaan Kedubes RI
di Jerman Barat untuk membentuk Asean Culture Team ke Eropa, di
samping, menjajagi ke nungkinan bisa hidup di sini. Setelah
uang habis saya bertemu Teguh, ia bersedia membantu, dengan
syarat kalau nanti saya berhasil pembagian keuntungan
separo-separo --disaksikan notaris H. Zawir Simon SH. Tapi
setelah kerjasama berjalan beberapa bulan, kita tidak cocok dan
bubar.
Bagaimana pendapat anda tentang lagu pop Indonesia sekarang Pop
di sini banyak yang saling meniru. Seolah Chrisye dan Keenan
maniak. Kita disajii yang mirip-mirip, entah ini yang diminta
produser. Musik Indonesia musik cukong, artis ditikte cukong.
Produser hanya memikirkan kwantitas. Saya tidak mau seperti itu.
Adapun Teguh Esha adalah pengarang Novel Ali Topan. Lahir di
Banyuwangi 8 Mei 1947. Ayahnya seorang tukang listrik dari
Madura dan ibunya tukang jahit. Teguh masih di tingkat V
Publisistik Universitas Prof. Dr. Mustopo, sekaligus tingkat III
FIS UI jurusan politik. Ia pernah jadi ketua IMADA (1973 -
1975), wakil pimpinan majalah Sonata, dan kemudian sejak 1976
Pimpinan Redaksi majalah Le Laki. Sekarang preman. Lagu Ali
Topan yang dinyanyikan Franky dan Jane adalah ciptaannya, baik
musik maupun melodi.
Ditanya tentang Mogi Darusman ia berkata. "Musiknya memang baik.
Ia bagus sebagai penyanyi dan mengaransir. Tetapi pribadinya
meragukan. Baginya tujuan menghalalkan cara. Ada kesan ia
seorang bajingan," katanya terus terang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini