Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Obituari

Berita Tempo Plus

Dunia Dalam Wagiono

Mantan rektor IKJ ini meninggalkan animasi dan gambar berkelas, jauh di atas selera pasar yang dihidupkannya melalui organisasi profesi.

22 Januari 2022 | 00.00 WIB

Wagiono Sunarto, di Jakarta, 18 Juli 2019. IKJ/Kefas Sendy
material-symbols:fullscreenPerbesar
Wagiono Sunarto, di Jakarta, 18 Juli 2019. IKJ/Kefas Sendy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Wagiono Sunarto menggeluti seni grafis dan animasi sejak 1975.

  • Menurut Wagiono, perbedaan zaman menjadi faktor kurang berhasilnya komik wayang masa kini dibanding pasar 1957-1970.

  • Selain sebagai pekerja profesional, Wagiono adalah akademisi yang menekuni bidang ilmunya dengan sungguh-sungguh.

MAS Gion, begitulah koleganya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menyapa Wagiono Sunarto—rektor perguruan tinggi seni itu dari 2009 sampai 2016—yang meninggal pada Kamis malam, 13 Januari lalu, dalam usia 72 tahun. Sering bercanda, humor terakhir Mas Gion yang masih saya ingat di antara rapat-rapat di Sekolah Pascasarjana IKJ adalah tentang rasa pecel: "Rasa pecel sekarang berubah menjadi rasa disinfektan, karena tukang pecel mencuci tangan dengan disinfektan dulu sebelum membuat pecelnya." Secara tradisional pecel memang dibuat dengan tangan telanjang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Seno Gumira Ajidarma

Penulis cerita pendek dan kritik seni

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus