Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Pahlawan dari Padang Rumput

26 November 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NOMAD Sutradara: Sergey Bodrov, Ivan Passer, dan Talgat Temenov Pemain: Kuno Becker, Jay Hernandez, Jason Scott Lee

Derap langkah kuda berdentam di padang rumput luas. Sharish, jenderal suku Jungars dari Mongolia, memimpin tentaranya menyergap kafilah kecil keluarga Sultan Wali. Mereka mencari seorang bayi dalam rombongan itu untuk dilenyapkan.

Seorang dukun Jungars sudah memperingatkan, bayi lemah itu, kelak di masa yang akan datang, akan menyatukan bangsa Kazakhs yang tercerai-berai dan memimpin mereka mengalahkan suku Jungars yang digdaya. Dia juga akan mempermalukan Galdan Khan, pemimpin besar Jungars.

Beruntung, ramalan berdasar isyarat bintang itu tak cuma ditangkap sang dukun. Oraz, ahli seni perang sekaligus mistikus Kazakhs, mendapat bisikan serupa. Dia bergerak cepat mendahului rombongan Sharish untuk menyelamatkan bocah itu. Jabang bayi bernama Mansur itu diserahkan sejenak kepada ayahnya, Sultan Wali, kemudian diminta kembali untuk dia didik menjadi satria.

Film pemenang kategori Film Asing Terbaik pada Academy Awards 2007 ini berlatar Kazakhstan di abad ke-18. Sepanjang film, terlihat sinematografi negeri yang berbatasan dengan Rusia, Cina, dan Tibet itu. Kuda-kuda perkasa berlarian di padang rumput hijau seluas mata memandang. Di langit, awan menyemburatkan warna merah di waktu senja.

Sutradara Sergey Bodrov, Ivan Passer, dan Talgat Temenov melukiskan kebesaran negeri pecahan Uni Soviet itu di masa lalu. Disebutkan bahwa Attila the Hun, yang pernah menaklukkan Romawi dan Cina, lahir di sana. Demikian pula Jenghis Khan diklaim sebagai leluhur bangsa itu.

Nubuat berdasar isyarat bintang menjadi kenyataan. Berkat didikan Oraz, Mansur menjadi pemuda yang tangkas dalam olah senjata. Ia berhasil membunuh Sharish dalam sebuah duel. Puncaknya, ia memimpin pasukannya menaklukkan tentara Galdan Khan, yang jumlahnya jauh lebih banyak.

Mansur pun dinobatkan menjadi Ablai Khan, pemimpin bangsa Kazakhs. Tak seperti Galdan yang brutal, ia membiarkan musuhnya pulang ke negerinya dengan kepala tegak. Seorang bocah kecil, cucu Galdan, yang tertangkap pun dikembalikan kepada sang kakek. Ablai menegaskan kepada suku Jungars dan bangsa-bangsa lain, mulai Gunung Tian Shan sampai Laut Aral merupakan wilayah bangsa Kazakhs. Tak ada yang boleh mengganggu. Dia Ablai, pemimpin yang tegas tapi lembut hati.

Nugroho Dewanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus