Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pedometer Menambah Semangat Jalan Kaki
Bila Anda malas berolahraga, tips berikut ini mungkin berguna. Mulailah berjalan kaki, ditambah dengan memasang pedometer atau alat penghitung langkah kaki di pinggang. Mudah-mudahan Anda menjadi lebih semangat melangkahkan kaki.
Sebab, menurut penelitian terbaru Stanford University School of Medicine, orang akan rela berjalan lebih jauh agar sehat bila dia tahu berapa banyak telah melangkah. Orang rata-rata akan berjalan kaki 2.100 langkah lebih banyak saat memakai pedometer dibanding sebelum menggunakan alat ini.
Kesimpulan tersebut diperoleh setelah Dr Dena Bravata dan koleganya dari Stanford University menguji 2.767 responden, yang sebagian besar perempuan gemuk. Ternyata, setelah menggunakan pedometer, mereka menjadi lebih giat berjalan setiap harinya. "Berat badan dan tekanan darah pengguna pedometer itu menurun," kata Bravata, seperi dikutip situs post-gazette, Selasa pekan lalu.
Makanan Sehat di Bandara
Ini tips kecil dari Amy Lanou, ahli nutrisi dari Physicians Committee for Responsible Medicine, bagi Anda yang sering bepergian dengan pesawat terbang. Biasanya Anda akan mencari makanan atau sekadar kudapan ketika menunggu di bandara. Karena naik pesawat terbang berakibat dehidrasi, pilihlah makanan yang cukup mengandung air seperti apel, pir, atau semangkuk sup rendah garam.
Kudapan yang juga sehat adalah segenggam kacang almond. Sedangkan cemilan daging kering rendah garam lebih baik ketimbang keripik kentang. Makanan segar lebih baik daripada yang kemasan. Nah, selamat menikmati perjalanan.
Permukaan Otak Penderita Migrain Lebih Tebal
Anda termasuk "pelanggan" migrain? Penelitian terbaru Dr Nouchine Hadjikhani dari The Martinos Center for Biomedical Imaging di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, mungkin bisa menambah pengenalan Anda terhadap sakit kepala yang membandel itu. Menurut Hadjikhani, pada penderita migrain terdapat penebalan di lapis terluar otak (korteks). "Tapi belum diketahui apakah migrain yang terjadi bertahun-tahun menjadi penyebab penebalan itu, atau struktur yang tebal itulah yang menjadi pemicu migrain," tutur Hadjikhani, seperti dikutip situs Medical News Today, Selasa pekan silam.
Penelitian melibatkan 24 orang penderita migrain dan 12 tidak menderita. Area permukaan otak tempat terjadinya migrain (somatosensory cortex) pada penderita migrain ternyata rata-rata 21 persen lebih tebal dibanding yang tidak migrain.
Yang juga berguna, penelitian ini-dengan alat magnetic resonance imaging (MRI)-berhasil menemukan lokasi di otak ketika migrain terjadi: somatosensory cortex. "Ini menjelaskan, orang dengan migrain biasanya juga menderita beberapa gejala seperti sakit punggung, nyeri rahang, kulit menjadi sensitif," ujar Hadjikhani, yang hasil penelitiannya dimuat di jurnal Neurology edisi 20 November.
Citrus Menambah Daya Antioksidan Teh Hijau
Ini kabar gembira bagi penggemar teh hijau. Menurut penelitian terbaru, dengan menambahkan jus jeruk citrus ke dalam teh hijau, kekuatan zat antioksidan pada teh hijau akan bertambah. "Ini masih penelitian awal, tapi sangat berguna," ujar Mario Ferruzzi, peneliti dari Universitas Purdue, West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat, seperti dikutip situs HealthDay, Selasa pekan lalu.
Penelitian Ferruzzi menggunakan uji laboratorium dengan alat simulasi pencernaan lambung dan usus. Kemudian dia mencampurkan teh hijau dengan beberapa bahan seperti jus buah dan krim. Ternyata jus citrus mampu meningkatkan daya catechin-zat antioksidan pada teh hijau-hingga lima kali lebih besar. Yang lebih menggembirakan, campuran teh hijau dengan jus citrus aman bagi lambung. Jadi, tidak berbahaya bagi para penderita penyakit mag.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo