Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAK ada mendung tak ada gerimis, puluhan lukisan Tatang Ganar (1939-2004) mendadak dipamerkan. Maka pameran yang dikuratori Anna Sungkar ini boleh dibilang mengejutkan. Sebab, sejak memasuki 2000, nama Tatang sesungguhnya telah tenggelam, baik dalam perbincangan wacana, pergunjingan sejarah, maupun pergerakan pasar. Padahal Tatang adalah sosok penting sampai 1990-an. Pada 1960, sejumlah karyanya bahkan menjadi koleksi Presiden Sukarno. Salah satunya dimasukkan ke buku besar koleksi sang Presiden. Namun, mungkin lantaran Tatang kurang unjuk diri, dalam buku tersebut namanya tertulis salah: T. Ganani.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo