Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di depan altar, seorang pastor berjubah ungu terbujur dalam peti besar berwarna putih. Ya, Pater Drost. Rambutnya seperti kapas, tubuhnya diam, organ di Gereja St. Stanislaus, Ungaran, Semarang, mengalunkan requiem. Jemaat menangis: Sabtu sore, dua pekan lalu, di Rumah Sakit Santo Ignatius, Girisonta, Pater Drost meninggal dunia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo