SEROMBONGAN polisi Miami, AS, berangkat menuju ke kawasan rawan Westland. Dengan berpakaian preman, mereka berniat menjebak komplotan pedagang obat bius yang, konon, punya sekilo kokain, Selasa dua pekan lalu. Di tempat sasaran, siasat penangkapan pun dilaksanakan sesuai dengan rencana. Seorang polisi berpura-pura menjual satu kilogram kokain murni kepada tiga orang tersangka, sementara lainnya berjaga di sekitarnya. Begitu kantung "bubuk putih" berpindah tangan, menghamburlah para petugas negara itu untuk meringkus para penadah, sambil melepaskan tembakan peringatan. Di tengah riuhnya suara tembakan, Charlos Montalvo -- seorang agen polisi -- mencabut pistolnya dan mendekati seorang tersangka yang duduk dalam sebuah mobil di sana. Tiba-tiba, Morales, sang tersangka melepaskan tembakan ke arah Montalvo dari balik jendela, seraya mencoba melarikan diri. Peluru tak mengenai Charlos Montalvo. Ia, yang sudah siap dengan pistol terbidik, sebaliknya, mencoba menembak balas. Tapi pistolnya, kok, macet. Peluru tak keluar. Seusai acara "tembak menembak" itu, ia mengintip laras pistolnya. Ternyata: peluru panas yang dilepaskan oleh si bandit dari pistol kaliber 9 mm, secara tak terduga-duga, persis masuk ke lubang pistol senjata yang digenggam Pak Polisi. "Sulit diceritakan bagaimana hal itu bisa terjadi," kata Letnan Douglas Foulk, pimpinan operasi itu, sambil tersenyum. Tapi komplotan obat bius itu akhirnya dapat diringkus, dan Morales tertembak mati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini