Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni
Sastra Panggung

Berita Tempo Plus

Kerusakan Tambang dalam Pentas Teater Penggali Timah

Pentas teater adaptasi dari drama Penggali Intan dan Penggali Kapur dari Kirdjomuljo. Tentang kerusakan dan petaka tambang.

2 Maret 2025 | 08.30 WIB

Galuh Sari (kiri) sebagai Mirat dan Djarot Darsono memerankan Sakir dalam pentas “Penggali Timah”. Tempo/Bambang Bujono
Perbesar
Galuh Sari (kiri) sebagai Mirat dan Djarot Darsono memerankan Sakir dalam pentas “Penggali Timah”. Tempo/Bambang Bujono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Sardono W. Kusumo dan Hanindawan mementaskan sastra panggung Penggali Timah.

  • Mereka mengadaptasinya dari naskah drama Penggali Intan dan Penggali Kapur karya Kirdjomuljo.

  • Ada sisipan interlud, selingan oleh seseorang yang menyampaikan pesan yang terkandung dalam cerita.

BIJIH timah tak lagi ditemukan, biarpun lahan digali hingga porak-poranda, biarpun jatuh korban nyawa. Keserakahan menyingkirkan segalanya, termasuk kasih sayang dua manusia. Mengalunlah nyanyian “Ibu Pertiwi” yang merintih dan berdoa, terkenang hutan, gunung, sawah, lautan, simpanan kekayaan yang dijarah dengan semena-mena.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Ibu Pertiwi dan Tanah Air yang Kaya Raya

Bambang Bujono

Pelukis dan penulis ulasan seni

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus